PURWOREJO - Sebanyak 30.000 lebih pemudik tercatat telah memasuki Kabupaten Purworejo selama penetapan status tanggap darurat bencana Covid-19. Sebagian pemudik berasal dari di wilayah-wilayah episentrum Covid-19.
Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Purworejo, Bambang Gatot Seno Aji SE MM, saat dikonfirmasi meyebut jumlah tersebut merupakan pemudik yang datang ke Purworejo hingga Jumat (1/5). Menurutnya, para pemudik kebanyakan adalah pekerja yang dirumahkan dari tempat kerjanya akibat pandemi Covid-19.
"Dari Dinas Perhubungan sendiri sudah mendata jumlah pemudik yang datang ke kampung halamannya yaitu di Purworejo yang berasal dari berbagai daerah. Sampai dengan hari Jumat tanggal 1 Mei 2020 pukul 18.30 WIB ada sekitar 30.916 pemudik," sebutnya, Sabtu (2/5).
BACA JUGA: 43,9 Persen Perusahaan Terdampak Covid-19
Dijelaskan, puluhan ribu pemudik ini merupakan hasil dari pendataan dari 5 pos pantau pintu masuk ke Kabupaten Purworejo dan hasil koordinasi dengan Babinsa di 16 Kecamatan se-Kabupaten Purworejo. Para pemudik tersebut berasal dari kota metropolitan Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi."Kebanyakan mereka yang masuk melalui pos pantau di perbatasan-perbatasan, terminal dan juga stasiun kereta api selain didata juga dilakukan pengecekan suhu tubuh, penyemprotan disinfektan. Setelah itu diimbau untuk melakukan karantina di rumah, melakukan social distancing, pakai masker," jelasnya.
Diungkapkan, selain menempuh perjalanan menggunakan kendaraan umum bus dan kereta, banyak juga pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Untuk memantau kedatangan para pemudik, ada tiga pos pantau utama yang telah disiapkan, yakni di SAC untuk mendata pemudik yang dari arah barat, Pasar Krendetan untuk memantau pemudik dari arah Selatan, dan Perbatasan Kecamatan Bener untuk pemudik yang masuk dari arah utara.
"Setiap hari sedikitnya 25 personel kita terjunkan di tiga pos pantau utama tersebut, tentunya juga bekerja sama dengan BPBD dan Polri," ungkapnya.
BACA JUGA: Yuni Shara Tak Takut Pangkas Rambut di Tengah Covid-19
Lebih lanjut pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar jika terpaksa harus mudik ke kampung halaman agar menaati protokol yang sudah ditentukan pemerintah. Sementara bagi para perantau yang masih bisa bertahan agar jangan mudik terlebih dahulu."Untuk pemudik yang sudah masuk Purworejo diharapkan sesuai prosedur yang ada untuk isolasi mandiri selama 14 hari. Terapkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga yang ditinggali. Bagi yang belum mudik diharapkan untuk tidak usah mudik dulu karena Purworejo juga Sudah masuk zona merah" tegasnya. (top)