Tidak Perlu Vaksin, Quranic Immunity Solusinya

fin.co.id - 23/04/2020, 04:55 WIB

Tidak Perlu Vaksin, Quranic Immunity Solusinya

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

Bruce H Lipton, seorang biologist terkenal dari Amerika lantang di channel Youtube-nya menyampaikan bahwa Covid-19 bisa ditangani dengan mudah. Professor yang menjadi rujukan dalam menjembatani antara science dan spiritual ini awalnya mengatakan bahwa gen menentukan penyakit. Namun dia resign dari professornya karena merasa bersalah dengan pengajarannya itu. Dan kini, di usianya yang sudah 75 tahun, kerap memberi pelajaran tentang epigenetics. Sebuah teori yang meyakini bahwa ekspresi gen dipengaruhi oleh lingkungan, termasuk fikiran, perasaan, motivasi dan belief.

Tentang Covid-19, ungkapan Prof Bruce H Lipton mengungkapkan Covid-19 adalah penyakit yang berbahaya, karena dia sejenis flu berat yang mematikan. Kenapa banyak yang mati, karena Covid-19 adalah flu baru, yang sel kita belum memiliki memori untuk mengeluarkan antibody-nya. Tapi percayalah, bahwa yang terkena dampak paling mematikan adalah mereka yang tidak punya imunitas

”Dengan sikap yang takut akan ancaman, akal akan mengeluarkan hormon stress dan mematikan imunitas tubuh (Shutdown the Immune System), yang pada akhirnya tidak bisa melawan virus Covid-19, jelas Nasrullah.

Menurut Nasrullah, pernyataan di atas sangat penting dalam menghadapi covid-19 ini. Selain karena sesuai dengan cara kerja imunitas tubuh, pernyataan itu juga diungkapkan oleh biologist terkenal yang semoga bisa didengarkan oleh seluruh tenaga kesehatan di seluruh dunia.

Hal ini juga diperkuat dengan keterangan Prof Dr Muhayya, seorang professor terkenal dari Malaysia. Dalam wawancara itu ia mengatakan sebagai dokter pengobatan memerlukan banyak perlindungan. Dan tidak ada yang lebih baik daripada Alquran. Dengan getaran Alquran yang sampai ke sel, maka sel itu akan melawan virus dengan sangat kuat.

”Itulah yang saya praktekkan pada puluhan PDP, dengan positif thinking ditambah dosis Alquran, makin kuat beliefnya, terbentuklah imunitas di level sel. Quranic Immunity terjadi,” katanya. Sebutlah Dian yang kisahnya sangat mengharukan. Berawal dari kontak dengan mitra kerja dari luar negeri, berdua suami istri akhirnya harus mengalami positif Covid-19.

Saat diperiksa dan dinyatakan positif, keduanya harus mengalami perawatan di tenda darurat tentara di sebuah RS di tangerang. Tapi karena tenda yang dipasang di parkiran itu tidak memiliki jendela, Dian malah kambuh asmanya setelah dua hari dirawat intensif.

Saat mengadu pada petugas yang menjaganya, malah disuruh pulang. ”Menyandang status PDP, Dian dan suaminya kebingungan. Dari pukul 23.00 sampai pukul 04.00 hanya berada di mobil, tidak berani bertemu siapapun, takut malah menularkan penyakit ini,” jelas Nasrullah.

Sampai akhirnya, berbekal info dari temannya, kedua pasutri ini menyetir dalam keadaan lemas ke RS Sulianti Saroso. Singkat cerita, dia menghubungi Nasrullah dan dibimbing melakukan Quranic Immunity.

Setelah 14 hari dirawat, pasutri tersebut selamat dan menceritakan kisah ajaibnya di Facebooknya, Dian Eva Agustina. ”Bersyukur Alquran meningkatkan imunitasnya dan sembuh atas izin-Nya,” ucapnya.

”Begitu juga dengan Prof Idrus, istrinya intensif komunikasi dengan saya. Pak Andi Darussalam pun begitu. Dan puluhan PDP yang berhasil selamat, alhamdulillah. Semua menggunakan metode yang sama,” terang Nasrullah.

Bahkan, kata ia ada seorang WNI yang terjebak di New York, episentrum Covid-19 yang sudah mencapai 4.000 orang tewas per hari. Mahdalia Eva namanya, setelah 11 hari konsultasi, merasa bahagia dan menyatakan dirinya sudah jauh lebih baik.

”Beliau tidak bisa menyatakan sembuh, karena tidak bisa mengakses RS yang sudah penuh sesak dengan pasien. Beliau hanya bisa perawatan di rumah dengan Quranic Immunity ini. Tentu, ajal semuanya di tangan Tuhan. Tapi kita manusia diwajibkan berusaha dan tawakkal,” tuturnya.

Nasrullah berfikir, jika seandainya kampanye Quranic Immunity ini dilakukan dengan massif di seluruh kaum Muslimin, semua melakukannya dengan serentak, dan akhirnya tercapai titik tenang, nampaknya akan ada cerita yang berbeda, dalam waktu dekat nanti.

Dikatakan Nasrullah para ustadz nampaknya harus bergandengan tangan melakukan kampanye ini. Membuat tenang masyarakat, bahwa obatnya sudah ada di tengah-tengah mereka, yaitu Alquran. ”Bawakan ayat-ayat Alquran tentang Syifa dan bahwa Alquran adalah mujizat,” ucapnya.

Admin
Penulis