Penjelasan yang disampaikan Pemerintah tentu saja membuat kecemasan mesyarakat meningkat. Kembali lagi masker diburu oleh masyarakat. Berbagai pertanyaan muncul, 'apakah orang sehat boleh pakai masker ketika berada di luar rumah? Praktisi kesehatan Prof Ari F Syam menjawab bahwa tidak ada larangan memakai masker di luar rumah bagi yang sehat. "Jawaban saya silahkan saja. Tapi pertanyaannya untuk apa pakai masker di luar rumah kalau kita sehat. Sebenarnya orang sehat pakai masker tidak ada masalah," kata Ari.
Sebenarnya, kata ia yang harus pakai masker adalah orang yang sakit atau ketika kita akan kontak dengan orang sakit. Masker juga diperlukan oleh para petugas kesehatan yang akan melakukan tindakan medis. "Untuk masyarakat umum yang sehat, saat kita pakai masker cenderung menyentuh daerah hidung atau mulut saat membetulkan posisi masker," ujar Ari.
Belum lagi, kata ia kalau kita tidak menggunakan masker dengan benar hal ini justru pemakaian menjadi kontraproduktif. Hal lain juga harus diperhatikan bahwa sampah masker dikategorikan sampah medis. Jadi harus dibuang pada tempat sampah yang tepat setelah digunakan. "Sedih saya di CFD (car free day) Sudirman Jakarta kemarin saya menemukan masker bekas di pinggir jalan," tuturnya.
Disisi lain, sebagaimana kita ketahui penularan virus COVID-19 melalui droplet jadi jelas bisa diketahui kalau pasiennya batuk, pilek atau bersin. Tetapi bisa saja pasien tanpa gejala atau asimptomatik jelas tidak batuk atau bersin, tapi ketika pasien tersebut garuk hidung dan pegang handle pintu dan kita langsung pegang handle dan kita garuk hidung kita disitulah penularan dapat terjadi dari orang yg asimptomatik.
"Jadi yang penting saat ini adalah menjaga tangan kita tidak tercemar pada tempat yang biasa di pegang orang, kita harus selalu sedia hand sanitizer dan juga anjuran hand sanitizer di tempat-tempat umum, pastikan toilet kantor dan toilet umum tersedia sabun antiseptik," terangnya. (tim/fin/ful)
//INFOGRAFIS//
Berikut Daftar 27 Pasien:
-Kasus 01 adalah perempuan berusia 31 tahun ia mengalami kontak langsung dengan warga negara Jepang yang menjadi kasus terkonfirmasi ke-24 di Malaysia.
-Kasus 02 adalah ibu berusia 64 tahun yang merupakan mengalami kontak langsung dari kasus 01
-Kasus 03 mengalami kontak langsung dari kasus 01
-Kasus 04 mengalami kontak langsung dari kasus 01
-Kasus 05 merupakan seorang pria berusia 55 tahun, diketahui positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan dari penelusuran klaster Jakarta (kasus 01 dan 02)
-Kasus 06 adalah pria 36 tahun, "imported case" dari Jepang selaku anak buah kapal Diamond Princess.
-Kasus 07, perempuan, 59 tahun, kondisinya nampak sakit ringan sedang, stabil. Ini kasus 'imported case'. Baru kembali dari luar negeri.
-Kasus 08, laki-laki, 56 tahun, tertular dari kasus 07, menggunakan beberapa peralatan infus, oksigen karena sebelum kontak dengan kasus 07 sudah sakit lebih dulu yaitu diare ditambah riwayat diabetes. Ia dikategorikan sakit sedang-berat.