Dolar Bergerak Naik Jelang Pertemuan The Fed, Harga Emas Melemah

Dolar Bergerak Naik Jelang Pertemuan The Fed, Harga Emas Melemah

Emas batangan internasional/Ilustrasi-Photo by Michael Steinberg from Pexels-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga emas melemah, imbas dolar yang terus menguat hingga mencapai level tertinggi 20 tahun. 

Penguatan dolar itu mengikis daya tarik  safe-haven  logam kuning, didorong spekulasi investor untuk kenaikan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve (The Fed).

(BACA JUGA:IHSG Berpeluang Lanjutkan Tren Bullish, Mainkan Saham Rekomendasi Analis Berikut)

Mengutip laporan Reuters, Selasa 14 Juni 2022 atau Rabu 15 Juni 2022, harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD1.811,59 per ounce. 

Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup merosot 1% menjadi USD1.813,50.

"Hal utama yang mendorong emas saat ini adalah antisipasi dari The Fed yang sangat agresif dalam hal suku bunga besok (Rabu waktu setempat), mengingat data inflasi baru-baru ini," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.

Indeks Dolar (Indeks DXY) melonjak terhadap sekeranjang enam mata uang untuk mencapai level tertinggi dua decade yang baru, membuat emas mahal bagi pembeli luar negeri.

(BACA JUGA:Soal Stupa Borobudur Mirip Jokowi, Ferry Koto Minta Polisi Tangkap Roy Suryo)

"Jangka pendek, ini masih tampak seperti lingkungan yang sulit bagi emas, tetapi pada akhirnya akan melanjutkan peran  safe-haven  itu. Kita hanya perlu melewati dolar yang kuat ini," kata Edward Moya, analis OANDA.

Ekspektasi untuk kenaikan 75 basis poin pada pertemuan kebijakan dua hari The Fed melonjak menjadi 96 persen, menurut Fedwatch Tool CME.

Kenaikan tersebut akan menjadi yang terbesar sejak 1994, meningkatkan  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Data lain menunjukkan indeks harga produsen untuk permintaan akhir naik 0,8 persen pada periode Mei setelah meningkat 0,4 persen pada April, menurut Departemen Tenaga Kerja, sesuai ekspektasi.

(BACA JUGA:Suzuki Ertiga Hybrid: Harga Dibawah Xpander dan Veloz Tapi Punya Fitur Cruise Control)

"Kesuksesan atau kegagalan dalam memerangi inflasi sebelum ekonomi mulai menderita menjadi tema utama dan salah satu yang akan menentukan arah akhir emas," tulis analis Saxo Bank, Ole Hansen.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: