Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Warga Diminta Waspada

Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Warga Diminta Waspada

Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.--

KUPANG, FIN.CO.ID -- Warga di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur diminta untuk mewaspadai luapan material erupsi dari kawasan puncak Gunung Api Ile Lewotolok agar tidak terjadi korban.

Kepala Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok Stanis Arakian mengatakan, warga diminta waspada akan luapan material erupsi gunung tersebut.

(BACA JUGA:Pernikahan Tertua, Kakek 93 Kawini Wanita 71 Tahun, Kepala KUA: Tak Percaya, Tapi...)

"Saat ini karena kawah di puncak gunung itu cukup luas sehingga materialnya masih tertampung. Namun, jika sudah penuh dan sama tinggi dengan puncak bibir gunung maka akan meluap," katanya, Rabu, 8 Juni 2022 dikutip dari Antara.

Ia menyebut material erupsi di kawah Gunung Ile Lewotolok di Pulau Lembata itu semakin bertambah dengan kondisi yang mengkhawatirkan.

Hingga saat ini, ujar dia, tinggal sekitar 3-5 meter material erupsi di kawah gunung itu meluap jika ada celah di kawasan puncak Gunung Ile Lewotolok. 

Ia menyebutkan beberapa desa yang rawan terkena luapan material jika terjadi peningkatan intensitas erupsi gunung tersebut, seperti Desa Lewotolok, Bungamuda, Waowala, dan Riangbao.

(BACA JUGA:Tiga Ribu Ekor Lebih Sapi Terkena Penyakit Mulut dan Kuku)

Oleh karena itu, ujar dia, masyarakat di sejumlah desa itu perlu meningkatkan kewaspadaan.

Pemerintah daerah juga diimbau menyosialisasikan kondisi tersebut, agar masyarakat mengetahui dan menyadari pentingnya evakuasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Jika kestabilan di puncak gunung itu terganggu dikhawatirkan akan terjadi longsor dari puncak gunung dan sejumlah desa itu dikhawatirkan akan menjadi sasaran longsor," tambah dia.

Ia mengatakan potensi awan panas juga bisa terjadi akibat luapan material dari puncak gunung itu.

(BACA JUGA:Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam, Jasad Ditemukan Terjepit di Bebatuan)

Saat ini, aktivitas kegempaan di puncak gunung tersebut, dalam sehari lebih dari 100 kali. Setiap terjadi semburan material keluar dari gunung tersebut disertai kegempaan, menambah jumlah material di kawah.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: