Pendukung UAS Teror Singapura, Ade Armando: Jika Somad Terus Suarakan Kebencian Dia Tak Layak Jadi Juru Dakwah

Pendukung UAS Teror Singapura, Ade Armando: Jika Somad Terus Suarakan Kebencian Dia Tak Layak Jadi Juru Dakwah

Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando -Cokro TV-Youtube

JAKARTA, FIN.CO.ID – Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando menyebut tindakan teror pendukung Ustaz Abdul Somad (UAS) kepada akun media sosial Pemerintah Singapura sebagai perbuatan memalukan. 

Menurut Ade Armando pasca UAS ditolak Singapura, pendukungnya meneror sejumlah akun media sosial pejabat Pemerintah dan polisi Singapura. 

(BACA JUGA:Sebut Singapura Islamophobia, Ulama dan Tokoh Madura Kompak Bela UAS)

Beberapa akun yang diteror antara lain akun Instagram Presiden Singapura Halmiah Yacob, Perdana Menteri Lee Hsien Loong, Menteri Senior Teo Chee Hean, dan lain-lain. 

“Yang lebih para, Pemerintah Singapura mengumumkan bahwa banyak pendukung Somad yang mengancam Singapura melalui akun-akun media sosial mereka. Salah satu akun menyerukan agar Singapura dibom dan dihancurkan,” kata Ade Armando seperti dikutip FIN dari chanel Youtube CokroTV berjudul:  MENGAPA SANDIAGA UNO MEMBELA ABDUL SOMAD? | Logika Ade Armando pada Kamis (26/5/2022).

Ade Armando menambahkan selain mengancam menghancurkan Singapura, ada pula yang mengancam akan mengusir warga Singapura yang transit dan tinggal di Indonesia. 

“Buat saya, respons semacam ini sungguh-sungguh memalukan. Pemerintah Singapura sudah memberikan penjelasan tentang pencekalan Somad,” terang Ade Armando. 

(BACA JUGA:Pendukung UAS Teror Singapura seperti Nine Eleven, Shanmuga: Ancaman Ini Tidak Bisa Diabaikan)

Dia menyatakan bahwa UAS ditolak dengan berbagai alasan oleh Kementerian Dalam Negeri Singapura. 

Pertama UAS dikenal menyebarkan ajaran ekstrimis dan segregasi. Kedua, UAS merendahkan agama lain. 

"Somad misalnya pernah menyebut salib Kristen sebagai tempat jin kafir. Somad juga menyebut secara terbuka nonmuslim sebagai kafir,” urainya. 

Ade Armando mengatakan, penolakan ini bukan hanya diterapkan Singapura kepada UAS ataupun hanya pemuka Islam. 

(BACA JUGA:Usai Nonton Youtube UAS, Remaja 17 Tahun di Singapura Berubah Radikal, Begini Ceritanya)

Siapa pun yang dianggap mendorong bisa mendorong ketegangan rasial dan agama akan ditolak Singapura. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: