Resmikan Desa Pancasila di Miangas, Mahfud MD Ingatkan Ideologi Pancasila untuk Hidup Bernegara

Resmikan Desa Pancasila di Miangas, Mahfud MD Ingatkan Ideologi Pancasila untuk Hidup Bernegara

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, selaku Ketua Pengarah Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) meresmikan Desa Pancasila saat mengunjungi Pulau Miangas di Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Selasa 24-BNPP-

MIANGAS, FIN.CO.ID - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, selaku Ketua Pengarah Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) meresmikan Desa Pancasila saat mengunjungi Pulau Miangas di Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Selasa 24 Mei 2022.

“Di sini (Miangas) tadi ada peresmian Desa Pancasila, mudah-mudahan itu menjadi tempat bagi kita semua untuk hidup bernegara dengan baik, rukun, aman, adil, makmur dan sentosa,” ucap Mahfud, dikutip dari keterangan resmi BNPP, Rabu 25 Mei 2022.

(BACA JUGA:Mahfud MD Ingatkan Ahli Hukum Jangan Terjebak Keberpihakan Politik: Nanti Cari-cari Dalil Saja)

(BACA JUGA:Mahfud dan Tito Bakal Hadiri Pencanangan Gerbangdutas BNPP serta Kunjungi Pulau Miangas)

Dalam kesempatan tersebut Mahfud mengingatkan masyarakat Miangas tentang pentingnya ideologi pancasila untuk hidup bernegara. 

Sebagaimana isi dari pancasila ketiga “Persatuan Indonesia”, Menko Mahfud mengatakan salah satu hal penting dari pancasila adalah tentang persatuan. 

“Jadi negara ini dibentuk dengan kesepakatan untuk bersatu, titik temu bahwa kita berpancasila itu hidup bernegara dalam keperbedaan dan kebersatuan atau kebersatuan dalam keperbedaan,” kata Mahfud.

Lebih lanjut, Mahfud mengatakan semua isi dari pancasila dapat diterapkan untuk menjaga persatuan.

(BACA JUGA:Tipe 18 PLBN Ditetapkan Badan Nasional Pengelola Perbatasan)

(BACA JUGA:Pencanangan Zona Integritas di PLBN Wilayah Kalimantan Barat )

Ia mencontohkan sila pertama “Ketuhanan yang maha esa” dan sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab” juga memiliki kesinambungan.  

“Misalnya rakyat Indonesia bertuhan, percaya kepada Tuhan dan beragama, itu agar kita bersatu maka harus dibangun toleransi beragama. Bahwa beragama itulah hak asasi setiap warga negara,” ujarnya.

“Bahwa kita akan bersatu dengan baik kalau kita saling menghargai manusia lain itulah kemanusiaan yang adil dan beradab,” sambungnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: