BMKG Sebut Banjir Rob di Pesisir Semarang Akibat Fenomena Perigee, Begini Penjelasannya

BMKG Sebut Banjir Rob di Pesisir Semarang Akibat Fenomena Perigee, Begini Penjelasannya

Banjir rob yang menggenangi kawasan pantai utara Pulau Jawa.-Birkompu-

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengungkapkan bahwa pihaknya telah merilis informasi potensi banjir pesisir di beberapa wilayah sejak tanggal 13 Mei 2022. 

BMKG, kata Eko,  telah merilis informasi potensi banjir rob bersamaan dengan adanya fase bulan purnama dan kondisi Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi).

(BACA JUGA:Mazdjo Pray Soal Formula E: Lebih Banyak Drama Ketimbang Kisah Nyata!)

(BACA JUGA:Mazdjo Pray 'Pede' Banget Anies Gak Bakal Nyapres 2024 Sampai Berani Taruhan, Ternyata Ada Perhitungannya)

Eko menyebutkan, kondisi banjir pesisir terjadi di Pantai Tegal, Wonokerto-Pekalongan, Pantai Sari-Pekalongan, Pantai Batang, Pantai Tawang Kendal.

Kondisi serupa juga terjadi di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jalan Raya Genuk Semarang-Demak, Pantai Karang Tengah Demak, Pantai Rembang, dan pesisir Jawa Timur.

Tingginya curah hujan di beberapa wilayah juga semakin memperparah keadaan. Eko menyebut, gelombang tinggi di Laut Jawa yang mencapai 1,25 - 2,5 meter juga memberikan peningkatan dampak terhadap banjir rob di wilayah tersebut.

"Ketinggian banjir pesisir berbeda di tiap wilayah. Namun demikian, kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat," ujarnya, dikutip dari Antara, Rabu 25 Mei 2022. 

(BACA JUGA:Mudik Ternyata Bukan Budaya Islam, Begini Asal Muasal Tradisi Mudik di Indonesia Terjadi)

(BACA JUGA:Dahulukan Mana, Menafkahi Ibu Atau Istri Dalam Ajaran Islam?)

Sementara itu, mengutip situs resmi LAPAN, ada dua fenomena yang akan terjadi dalam setiap bulannya, yakni perigee atau ketika posisi bulan dekat dengan bumi, dan apogee ketika bulan berada pada titik terjauh dari bumi.

Dikutip dari situs gurugeografi.id, orbit bulan mengitari bumi tidaklah bulat sempurna, melainkan elips (hampir bulat). Ini menyebabkan jarak bulan dari bumi berubah sedikit selama bulan revolusi. 

Pada suatu masa, bulan berada pada jarak paling dekat dengan bumi, dan itu disebut perigee. Dan pada suatu masa yang lain, bulan akan berada pada jarak yang paling jauh dengan bumi, yang disebut apogee.

Jarak paling dekat bulan dengan bumi adalah 384.400 km, sedangkan jarak paling jauh adalah 406.700 km.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: