Alasan Mengapa Kaki Penderita Diabetes Melitus Susah Diam, Ini Penyebabnya

Alasan Mengapa Kaki Penderita Diabetes Melitus Susah Diam, Ini Penyebabnya

Kaki Penderita Diabetes, Ilustrasi Pixabay --

JAKARTA, FIN.CO.ID - Ada alasan mengapa mereka yang menderita diabetes melitus (diabetes tipe 2), memiliki kecenderungan untuk terus menggerakan kakinya.

Kondisi yang dinamakan restless legs syndrome (RLS) atau sindrom kaki gelisah, menurut ahli, adalah salah satu kondisi yang dikaitkan dengan gangguan yang terjadi pada saraf.

Lantaran mengeluhkan rasa tidak nyaman di area kaki, menggerakan kaki dapat memberikan efek meredakan, bagi mereka yang terkena masalah pada saraf.

(BACA JUGA:Cara Mendapatkan Remisi Diabetes)

Ada pun jenis gangguan saraf yang dimaksud, adalah seperti neuropati diabetik, salah satu jenis kompilikasi dari diabetes.

Mereka yang terkena neuropati diabetik umumnya melaporkan rasa kesemutan, nyeri, ada juga yang kebas atau mati rasa.

Meski umumnya menyerang kaki, kondisi ini juga dapat terjadi di bagian lain tubuh penderita diabetes melitus.

Untuk memastikan keberadaan kondisi ini, pemeriksaan langsung oleh tenaga ahli, sangat dibutuhkan untuk diagnosa.

"Untuk memastikannya perlu pemeriksaan oleh dokter agar kondisi dapat dipastikan apakah benar karena gangguan saraf atau bukan," kata dr. Riska Larasati seperti dikutip FIN dari Alodokter.

Apa Itu Restless Legs Syndrome

RLS adalah kondisi di mana penderitanya merasakan sensasi menggelitik pada kaki, dan keinginan untuk selalu menggerakan kakinya, tujuannya seperti di sebut di atas.

Dikenal juga dengan nama penyakit Willis-Ekbom, RLS umumnya menunjukan kondisi memburuk ketika hari semakin malam.

Jika pada kasus ringan kondisi ini tidak membutuhkan perawatan medis, namun pada mereka yang kronis, ini menunjukan gejala dari kurangnya asupan zat besi yang diterima tubuh.

Gejala lain dari RLS adalah seperti sensasi berdenyut, terbakar atau gatal di bagian kaki, namun juga dapat terjadi pada tangan, dada atau wajah.

Pasien yang menderita RLS, menurut National Health Service (NHS), menggambarkan kondisi ini seperti ada air soda (gelembung-gelembung) yang mengalir di dalam darah.

RLS juga dapat menyebabkan rasa sakit, keram pada kaki, khususnya di area betis.

80 persen dari penderita juga dilaporkan mengalami periodic limb movement saat tertidur, di mana kaki mereka akan berkedut tanpa di sadari, antara 10 hingga 60 detik.

Adakah bahaya jika didiamkan? RLS ternyata mampu memicu beberapa kondisi kesehatan lainnya, termasuk penyakit ginjal kronis, diabetes, Parkinson diabetes dan radang sendi.

Durasi tidur ekstra disebut dapat membantu meredakan sindrom ini. NHS juga menganjurkan penderitanya utnuk menghindari konsumsi kafein sebelum tidur.

Mandi dengan air hangat di malam hari juga dapat membantu jika sensasinya sudah sampai di area wajah.

Perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok dan meninggalkan konsumsi alkohol adalah faktor penting lainnya yang harus diperhatikan.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: