Lagi, Uni Eropa Blokir 3 TV Rusia: Mereka Suarakan Kebohongan dan Propaganda Vladimir Putin

Lagi, Uni Eropa Blokir 3 TV Rusia: Mereka Suarakan Kebohongan dan Propaganda Vladimir Putin

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen-Twitter-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Uni Eropa tak kekurangan ide untuk memberi pelajaran kepada Rusia. 

Setelah menetapkan embargo minyak, Uni Eropa memblokir siaran dari tiga stasiun televisi milik pemerintah Rusia.

(BACA JUGA:Kewajiban Beli Gas Rusia Pakai Mata Uang Rubel Bikin Uni Eropa Ketar Ketir)

Pelarangan ini merupakan bagian dari paket sanksi keenam atas invasi Rusia ke Ukraina.

"Mereka dilarang mendistribusikan konten lagi di Uni Eropa. Dalam bentuk apa pun. Baik melalui kabel, via satelit, di internet atau aplikasi ponsel cerdas," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Rabu (4/5/2022).

Menurutnya, ketiga saluran TV itu sebagai corong yang gencar menyuarakan kebohongan dan propaganda Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Kami seharusnya tidak memberi mereka panggung lagi untuk menyebarkan kebohongan ini. Terutama di Uni Eropa," tegasnya.

(BACA JUGA:Rusia Tuduh Ukraina Tembaki Warganya Sendiri, yang Diserang Sekolah dan TK)

Seperti diberitakan sanksi baru untuk Rusia terus bermunculan. Yang terbaru, Komisi Eropa mengumumkan sanksi atas Rusia.

Salah satunya menghentikan impor minyak dari Rusia secara bertahap dalam 6 bulan ke depan.

"Komisi Eropa ingin memaksimalkan tekanan kepada Rusia. Di saat bersamaan, kami ingin agar kebijakan ini berdampak minimal ke kami dan mitra. Untuk mendukung Ukraina, ekonomi harus tetap kuat," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen,  Rabu (4/5).

Tahapan 6 bulan ditetapkan agar pasar komoditas di Eropa bisa beradaptasi dengan penghentian impor minyak Rusia.

(BACA JUGA:Lebih dari 11 Ribu Orang Diangkut dari Ukraina Menuju Rusia, Ternyata Ini Alasannya)

Diketahui, embargo minyak Rusia ini merupakan kelanjutan dari kebijakan larangan impor batu bara asal Rusia yang diumumkan bulan lalu oleh Uni Eropa.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: