'Tersengat' Inflasi Amerika, IHSG Sepekan Kedepan Berpotensi Melemah Terbatas

'Tersengat' Inflasi Amerika, IHSG Sepekan Kedepan Berpotensi Melemah Terbatas

Ilustrasi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)-Isaak Ramdhani-FIN.CO.ID

JAKARTA, FIN.CO.ID - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk periode sepekan kedepan (18 - 23 April 2022) diprediksi bergerak melemah terbatas. 

Trend pelemahan itu diakibatkan adanya sentimen negatif lonjakan inflasi Amerika Serikat, sehingga memperbesar peluang Federal Reserve me-normalisasi kebijakan moneter.

(BACA JUGA:IHSG Diprediksi Dalam Tren Penurunan, Saham PGAS Direkomendasikan Dua Analis)

"IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 7.146-7.040 dan resistance di rentang 7.355-7.400," kata Direktur Equator Swarna Investama, Hans Kwee, di Jakarta, Senin 18 April 2022.

Hans mengungkapkan, laporan keuangan kuartal I-2022 yang mulai keluar akan menjadi sentimen utama penggerak bursa global. 

"Belum akan berakhirnya perang Rusia-Ukraina menyebabkan harga komoditas tetap tinggi. Itu sedikit menjadi keuntungan positif bagi pergerakan IHSG minggu ini," ujar Hans.

Namun secara umum, IHSG akan melemah terbatas karena kuatnya tekanan akibat kemungkinan besar The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada Mei 2022. 

(BACA JUGA:Kasus Investasi Robot Trading EA Copet, Terlapor: Saya Tidak Menjual Robot, Tidak Ada Profit Sharing!)

"Ini tidak lepas dari tingginya data inflasi AS," ungkap Hans.

Inflasi AS pada Maret 2022 mencatat rekor tertinggi sejak 1981. Indeks harga konsumen (IHK) mencapai 8,5 persen, naik dari Februari sebesar 7,9 persen.

Rekor tersebut sekaligus memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga bulan depan.

Inflasi AS tercatat selalu berada di atas 6 persen selama enam bulan berturut-turut. Angka inflasi yang tinggi sejak pandemi bertambah kuat seiring konflik antara Rusia dan Ukraina, di mana Amerika melibatkan diri dengan aneka sanksinya. 

(BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG 18 April 2022: DKI Jakarta dan Daerah Penyangga Berpotensi Diguyur Hujan Petir)

Kebijakan ini semakin mendongkrak harga komoditas energi, pangan, dan logam.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: