Apa Efeknya jikaTerlalu Sering Cek Tensi?

Apa Efeknya jikaTerlalu Sering Cek Tensi?

Tensimeter, Image oleh Thomas H. dari Pixabay--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Memeriksakan tekanan darah setiap hari memang dianjurkan ahli, untuk memantau perkembangan tensi, demi mencegah kondisi yang tidak diinginkan.

Dengan rutin memeriksa tensi, mereka yang punya darah tinggi dapat menurunkan risiko terkena serangan jantung atau stroke.

Dengan menyadari ada yang salah dengan tensi, maka seseorang bisa sesegera mungkin melakukan tindakan preventif.

(BACA JUGA:Alami Sakit Kepala seperti Ini, Penderita Darah Tinggi Harus Segera ke UGD, Risikonya Fatal)

Namun apa efeknya jika seseorang terlalu sering cek tensi? Katakan 5-10 kali dalam sehari, sebagaimana ditanya seseorang di forum tanya dokter di sebuah situs telemedicine.

"Tips melakukan tensimeter di rumah sebaiknya dilakukan pada jam yang sama setiap harinya, lalu catat hasilnya paling tidak sebanyak 3 kali untuk mengetahui hasilnya yang tepat," kata dr. Riza Marlina seperti dikutip FIN dari Alodokter. https://www.alodokter.com/komunitas/topic/apakah-ada-efek-samping-melakukan-alat-tensimeter-

"Namun tidak disarankan lebih dari itu seperti 5- 10 x itu tidak dianjurkan. Malah (akan) menimbulkan efek samping seperti takanan anda akan menjadi kebas, karena terus mendapat tekanan," lanjut dia.

Tidak hanya itu, menggunakan tensimeter secara berlebihan, lanjut dr. Marlina, dapat menyebabkan alat yang digunakan, kehilangan keakuratannya.

"Lalu alat anda juga (akan) cepat rusak, serta mendapatkan hasil yang menjadi tidak akurat, Anda juga akan semakin cemas," tambahnya.

Oleh sebab itu, dr. Riza Marlina menambahkan, bahwa penggunaan tensimeter, alangkah baiknya dilakukan secara wajar.

Dan bahwa untuk tidak menunda-nunda untuk memeriksakan kondisi, jika tekanan darah terus menunjukan angka yang mengkawatirkan.

"Jika tekanan darah tinggi dengan konsistens, maka segera temui dokter agar mendapatkan penanganan," ujarnya menyarankan.

Tekanan Darah yang seperti Ini Tinggi Risikonya Kena Stroke

Seperti dbahas dalam artikel yang lalu, mereka dengan tekanan darah konsisten di atas 140 mm Hg, adalah mereka yang wajib mengkonsumsi obat darah tinggi secara rutin. Dengan begitu, potensi terkena serangan stroke dapat diminimalisir sedimikian rupa.

Namun yang jadi pertanyaan, darah tinggi seperti apa yang dapat memicu stroke terjadi? Jawabnya menurut ahli, sebagaimana dilansir laman resmi organisasi stroke di Inggris, mereka dengan tensi konsisten di atas 140 mm Hg, adalah mereka yang berpotensi terkena stroke di kemudian hari.

Sementara itu pada mereka di atas 180/120 mm Hg, yang menurut medis masuk dalam kategori hipertensi emergensi, disarankan secepat mungkin mendapatkan pertolongan medis. Itu artinya, semakin tinggi tensi Anda, maka semakin tinggi pula risiko Anda akan stroke.

Kondisi ini menurut pakar medis, umumnya ditandai dengan perubahan pada kemampuan mata untuk melihat, nyeri dada dan punggung, juga sulit untuk bernapas.  

Selain stroke, tensi yang tinggi juga sangat berisiko memicu penyakit jantung koroner (penyempitan pada pembuluh darah), dan kerusakan organ tertentu.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: