Jokowi Tegas Tolak 3 Periode, Jimly: Ya Harus Percaya dan Jadikan Pegangan dalam Bersikap

Jokowi Tegas Tolak 3 Periode, Jimly:  Ya Harus Percaya dan Jadikan Pegangan dalam Bersikap

Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin di GBK Senayan, Jakarta. --

JAKARTA, FIN.CO.ID - Meski Jokowi secara tegas menolak, masyarakat perlu mewaspadai hoaks atau berita bohong yang berkaitan dengan penundaan Pemilu 2024 atau perpanjangan masa jabatan presiden.

Anggota DPD RI Jimly Asshiddiqie mengatakan, jangan percaya pada semua berita hoaks, 'fake news', dan spekulasi-spekulasi yang tidak benar mengenai wacana tunda pemilu dan perpanjangan masa jabatan. 

(BACA JUGA:PDIP Gerah Soal Penundaan Pemilu, Loh Memang Anda Siapa?)

"Kalau masih ada gerakan dukung mendukung tiga periode, sebaiknya dilaporkan saja ke polisi," kata Jimly yang juga mantan ketua MK, Senin, 11 April 2022.

Masyarakat diminta untuk mewaspadai banyaknya pesan mengenai penundaan pemilu yang beredar di dunia maya.

Karena di antara ribuan pesan bukan tidak mungkin ada yang hoaks alias tidak benar atau bahkan mengadu domba.

Presiden Joko Widodo, kata Jimly, sudah menegaskan dirinya tidak ada niat menunda pemilu dan memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode.

(BACA JUGA:Jenderal Dudung Jenguk si Kembar Siam Joana dan Jovalin Putri Serda Fredrik di Manado, Ingin Pastikan...)

Presiden, kata dia, menyampaikan bahwa pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024 dan pilkada dilaksanakan pada November 2024. 

Tahapan pemilu akan dimulai pertengahan Juni 2022.

"Presiden sudah menegaskan tidak akan ada perpanjangan masa jabatan atau penundaan pemilu, ya harus percaya dan jadikan pegangan dalam bersikap untuk terus mengawal persiapan pemilu sebagaimana mestinya," ucapnya.

Untuk meredakan perdebatan mengenai isu penundaan pemilu, Jimly mengusulkan agar elite partai politik yang mengusung ide penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden berdialog dengan mahasiswa.

(BACA JUGA:Jokowi Taat Konstitusi, Keluarkan Instruksi ke Menteri, Tak Bahas Penundaan Pemilu dan Perpanjangan Jabatan)

"Untuk menyampaikan permintaan maaf dan menarik kembali ide mereka tersebut agar mahasiswa dan masyarakat luas dapat kepastian tidak ada lagi parpol yang bermain-main dalam urusan serius ini," tegas Jimly.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: