Kenaikan Pertamax Dinilai Tidak Bisa Picu Inflasi

Kenaikan Pertamax Dinilai Tidak Bisa Picu Inflasi

Ilustrasi - Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengusulkan agar harga jual Pertamax dihitung ulang supaya Pertamina tak terkesan mensubsidi BBM mobil mewah.-Istimewa-

"Sudah bijak dan tepat. Itu kan hanya soal asumsi harga dunia yang dipakai dalam perhitungan saja. Saya tidak tahu Pertamina pakai asumsi harga berapa. Dan pastinya Pertamina tidak mungkin gegabah. Ketika mereka ketemu harga Rp12.500 per liter, itu sudah pasti dipertimbangkan dengan seksama," tutur Fahmy.

Keputusan untuk menaikkan harga di level Rp12.500 per liter, menurut Fahmy, juga pasti telah dikomunikasikan dengan Kementerian ESDM, Menko Perekonomian dan pihak-pihak terkait.

Artinya, pertimbangan sudah pasti lebih komprehensif, tidak semata-mata pertimbangan bisnis semata. Termasuk juga pertimbangan kepedulian terhadap daya beli masyarakat yang harus tetap terjaga, karena saat ini bersamaan dengan momen Ramadhan dan Lebaran.

"Karena itu, selain tepat, Saya juga menyebut bahwa keputusan ini adalah keputusan bijak yang diambil oleh Pertamina dan pemerintah. Tidak akan mendongkrak inflasi," ujarnya.

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: