Kelompok Usaha Ini Sulap Daun Pandan Jadi Kerajinan, Pemberdayaan UMKM Binaan BRI Semakin Berkembang

Kelompok Usaha Ini Sulap Daun Pandan Jadi Kerajinan, Pemberdayaan UMKM Binaan BRI Semakin Berkembang

Perajin daun pandan.--

JAKARTA, FIN.CO.ID – Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kini semakin berkembang.

Salah satunya usaha dari Bali yang dimotori oleh Ketua Kelompok Pandan Wangi, I Made Pasek.

(BACA JUGA:Jam Kerja ASN Ramadan 2022, Cuma 32,5 Jam dalam Seminggu, Begini Aturan Lengkapnya)

Lewat kelompok usaha Pandan Wangi tersebut, ia mengumpulkan lebih ada 70 perempuan di Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem untuk membuat kerajinan tangan atau yang lebih dikenal dengan produk handcraft.

Di tangan mereka, daun pandan diolah menjadi berbagai kerajinan, mulai dari anyaman tikar, tas berbagai ukuran, hingga tatakan alas meja. 

I Made Pasek mengungkapkan, awalnya usaha tersebut hanya fokus pada anyaman tikar. Namun, mulai tahun 1996 ia pun merambah ke produk lain, seperti tas dan peralatan home décor lainnya.

Dalam pembuatannya, bahan baku yang diolah sampai menjadi produk jadi semuanya dilakukan dengan cara tradisional. Bahan baku pandan sendiri diperoleh dari pekarangan rumah.

(BACA JUGA:Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran 2022, Pemerintah: Mari Hentikan Perdebatan)

“Kebetulan untuk bahan baku, diambil di masing-masing rumah. Setelah itu dikerjakan untuk menjadi sebuah produk kerajinan,” ungkapnya.

Pada tahapan awal, kelompok usaha ini mencari bahan baku pandan dari pekarangan rumah. Kemudian dibelah menjadi dua bagian, dan selanjutnya dijangka atau dibuat bagian-bagian kecil.

Proses selanjutnya, yakni dihaluskan dan kemudian dijemur hingga daun pandan yang sebelumnya hijau menjadi kering sehingga dapat dianyam sesuai kebutuhan.

I Made Pasek mengatakan, semua proses dilakukan secara manual. Bahkan, untuk satu produk biasanya membutuhkan waktu sekitar tiga hari.

(BACA JUGA:Mudik Wajib Booster, PKS: Ingat Ya, Vaksin Booster Sifatnya Tidak Wajib tapi Sebagai Pilihan)

Adapun pemasaran art shop didistribusikan di sekitar Denpasar, Kuta, Sukawati dan Bona di Gianyar, serta pasar lokal di Karangasem.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: