Risiko Alzheimer Bisa Dikenali dari Pola Tidur Siang

Risiko Alzheimer Bisa Dikenali dari Pola Tidur Siang

Bahaya Tidur Tengkurap, Image Pixabay dari Pexels--

JAKARTA, FIN.CO.ID - Sebuah studi baru temukan kaitan antara kebiasaan orang tidur siang, dengan risiko Alzheimer dan jenis pikun lainnya.

Bertentangan dengan studi di masa lalu, yang mengatakan jika lansia yang tidur siang adalah lantaran tidurnya kurang berkualitas, studi ini menemukan fakta yang berbeda.

Menurut studi ini, mereka yang semakin sering tidur siang, termasuk durasi tidur siang yang panjang, dapat dikaitkan dengan potensi pikun di kemudian hari.

(BACA JUGA:Punya Tulang 'Kaca', Amanda dan Keluarga Sudah 400 Kali Patah Tulang)

Studi ini sendiri melibatkan data 1.401 lansia, mengenakan perangkat wearable, di mana akitifitas mereka termonitor.

Dari situ, diketahui bahwa mereka yang tidur siang lebih dari satu jam setiap harinya, berpotensi kena Alzheimer 40 persen lebih tinggi dari mereka yang tidur siang kurang dari sejam.

Temuan ini sendiri merupakan hasil studi gabungan antara UC San Francisco, Harvard Medical School, dan Brigham and Women's Hospital, The Sun melansir.

Tensi Tinggi di Malam Hari Juga Berpotensi Sebabkan Pikun

Pria dengan tensi lebih tinggi di malam hari, dibandingkan dengan tensinya di siang hari, lebih berpotensi alami pikun di kemudian hari.  

Kesimpulan ini ditarik setelah membandingan data, dengan para pria dengan tensi yang lebih tinggi di siang hari, dan lebih rendah di malam hari.
 
Meski penyebabnya belum bisa dipastikan secara jelas, namun diyakini bahwa mereka dengan tensi lebih tinggi di malam hari, memiliki masalah dengan kinerja pada otaknya.  

Kesulitan untuk membersihkan salah satu organ vital manusia itu dari informasi yang tidak diperlukan, adalah apa yang diperkirakan para ahli sebagai pemicunya.  

Para peneliti dari Uppsala University ini, meyakini jika tekanan darah tinggi yang demikian, berpotensi meningkatkan risiko Alzheimer di masa yang akan datang. Temuan ini dirilis pada journal Hypertension.

Makan Buah Cegah Pikun

Menurut studi di Jepang, konsumsi buah sitrus dapat mengurangi risiko seseorang, mengalami pikun hingga 23 persen di kemudian hari.  
Jeruk mandarin, nipis, jeruk bali, jeruk manis, dan lemon, adalah beberapa jenis buah yang dimaksud di atas.

Kandungan flavanoid yang ditawarkan buah sitrus menurut ahli,  mampu emberikan perlindungan terhadap neuron otak manusia, menghindari mereka dari pikun di usia tua nanti.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: