Rumah Sakit Anak-anak Jadi Target Serangan Udara Rusia, Ini Respon Presiden Ukraina

Rumah Sakit Anak-anak Jadi Target Serangan Udara Rusia, Ini Respon Presiden Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Image Credit: @zelenskiy_official/Instagram--

MARIUPOL - Sebuah rumah sakit bersalin dan anak-anak kota Mariupol, jadi sasaran serangan udara Rusia, demikian klaim Ukraina dalam sebuah pernyataan.

Akibat serangan tersebut, banyak warga sipil yang terjebak di bawah reruntuhan. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang.

"Negara macam apa Rusia itu, takut dengan rumah sakit dan lalu menghancurkannya," kata Presiden Zelensky seperti dikutip FIN (10/3) dari BBC.

(BACA JUGA:Pemimpin Negara Arab Tolak Panggilan Telepon Joe Biden)

Presiden Volodymyr Zelensky juga membagikan sebuah rekamanan video, yang nampaknya diambil dari bagian dalam rumah sakit, yang kemudian terlihat rusak parah.

Terkait hal ini, seorang pejabat setempat mengatakan bahwa setidaknya 17 orang terluka, termasuk staf rumah sakit dan pasien yang dirawat.

Pavlo Kyrylenko, kepala pemerintahan daerah Donetsk yang merupakan bagian kota pelabuhan Mariupol, menyatakan tidak ada korban jiwa yang jatuh akibat serangan tersebut.

Sementara terkait korban luka-luka, tidak ditemukan di antaranya anak-anak yang menjadi korban.

Sementara itu menurut kantor berita Interfax , serangan tersebut terjadi di tengah gencatan senjata, yang sebelumnya sudah disepakati oleh kedua belah pihak.

Dewan kota Mariupol pun kemudian memutuskan untuk membagikan video rekaman, yang menunjukan kondisi kota itu saat ini.

Selain gedung-gedung yang hancur, kendaraaan roda empat yang terbakar menjadi pemandangan kota itu.

Dalam video tersebut, terlihat juga kawah besar yang merupakan after effect dari serangan udara yang dimaksud. Pihak BBC telah mengkonfirmasi kebenaran lokasi itu.

Melihat kenyataan ini, Wakil Walikota Mariuopol Serhiy Orlov mengaku tidak habis pikir.

"Kami tidak habis pikir mengapa di jaman modern ini (orang tega) membom rumah sakit anak-anak. Orang-orang sulit mencernanya," kata Sheriy Orolov dalam wawancaranya dengan BBC.

Pihak AS dan Inggris juga mengutuk keras aksi barbar terhadap warga sipil ini.

Mariupol sendiri dilaporkan terkepung pasukan Rusia dalam beberapa hari terakhir ini. Sementara upaya gencatan senjata untuk mengizinkan warga sipil untu meninggalkan kota telah gagal memberikan efek.

Menurut Palang Merah Ukraina, seluruh kota kini tanpa pasokan listrik, makanan dan air. Menegaskan bahwa kondisi warga kota semakin memburuk akibat dehidrasi.


DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Makruf

Tentang Penulis

Sumber: