Pro-Kontra Warga Kampung Gaga Tangerang yang Rumahnya Direlokasi, Akui Sering Banjir Gara-gara Pembangunan

Pro-Kontra Warga Kampung Gaga Tangerang yang Rumahnya Direlokasi, Akui Sering Banjir Gara-gara Pembangunan

Sosialisasi Rencana Relokasi Kepada Warga Kampung Gaga Oleh Pihak Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.-Rikhi Ferdian-

TANGERANG, FIN.CO.ID - Sebanyak 65 kepala keluarga korban banjir di Kampung Gaga, Teluknaga, Tangerang, Banten, akan direlokasi oleh Pemkab Tangerang dalam waktu dekat. 

Tempat relokasi, disediakan oleh PT Agung Sedayu selaku pengembang Pantai Indah Kapuk (PIK) II yang tengah melakukan pembangunan di kawasan daerah pesisir Tangerang. 

"Dari hasil sosialisasi 65 KK di RT 01 RW 03 Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, setuju dan menyambut baik rencana relokasi, tempat untuk relokasi sudah disediakan oleh pengembang (PT Agung Sedayu)," kata Camat Teluknaga Zamzam Manohara, Selasa 8 Maret 2022. 

(BACA JUGA:Pemprov DKI Jakarta Perintahkan Camat dan Lurah, Antisipasi Adanya Ancaman Pergerakan...)

Dikatakan Zamzam, tempat relokasi yang disediakan oleh pengembang tidak jauh dari lokasi  tinggal warga saat ini. 

Menurutnya, tempat tinggal baru bagi warga terdampak banjir itu berada di dataran yang jauh lebih tinggi, sehingga lebih aman dari lokasi saat ini. 

"Lokasinya masih berada di kampung Gaga cuma datarannya lebih tinggi, tidak jauh tinggal menyeberang jalan," tuturnya.

(BACA JUGA:Turis Asing ke Bali Bebas Karantina, PKS: Kenapa Jemaah Pulang Umrah Tetap Wajib Karantina?)

Zamzam melanjutkan, relokasi baru dilakukan setelah sosialisasi dan musyawarah kepada warga dengan perangkat daerah dan pihak pengembang selesai dilaksanakan. 

"Relokasi merupakan opsi terakhir. Setelah dilakukan penanganan mulai dari normalisasi, sodetan, polder hingga pembangunan tanggul," terangnya 

Sementara, Asah (60), salah seorang warga terdampak banjir mengaku,  menyambut baik rencana relokasi bagi warga di kampung Gaga RT 02 RW 03. 

Kata dia, jika memang persoalan banjir di kampungnya tidak bisa diatasi warga tidak merasa keberatan walaupun harus pindah dari tempat tinggalnya saat ini. 

"Kami tidak keberatan jika memang itu yang terbaik bagi warga," ucapnya 

Berbeda, Saip (60) warga lainnya mengungkapkan, sebelum ada pembangunan PIK II banjir di kampung Gaga terbilang sangat jarang terjadi.  

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lutfi

Tentang Penulis

Sumber: