Disperindag Bakal Distribusikan 2.400 Minyak Goreng, Warga Diimbau Tidak Panic Buying

Disperindag Bakal Distribusikan 2.400 Minyak Goreng, Warga Diimbau Tidak Panic Buying

Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade sindir Kemendag yang tak berani ungkap kartel minyak goreng. Padahal Kemendag memiliki porsi anggaran jauh lebih banyak-Istimewa-

TANGERANG, FIN.CO.ID -- Sebanyak 2.400 liter minyak goreng akan didistribusikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Tangerang, Iskandar Noerdat, Jumat, 4 Maret 2022.

Kata dia, 2.400 liter minyak goreng tersebut akan didistribusikan ke gerai-gerai UMKM yang ada di Kabupaten Tangerang.

(BACA JUGA:Minyak Goreng Murah Diserbu Warga Tangerang, Begini Curhatan Warga yang Antre)

"Kami sudah berkoordinasi dengan Bulog sejak minggu kemarin kami sudah dikirim 2.400 liter minyak goreng khusus dan 700 kilogram tepung terigu dan gula," katanya.

"Dalam waktu dekat akan kami fasilitasi (kirim) lagi, jadi kalau untuk pelaku usaha tidak ada masalah ya," tambahnya.

Menurut dia, kekosongan minyak goreng di beberapa retail modern di Kabupaten Tangerang dikarenakan masalah distribusi.

(BACA JUGA:Biar Langka, Tapi Polisi Belum Endus Dugaan Mafia Minyak Goreng )

Hal ini, kata dia, tentu saja berdampak kepada para pelaku UMKM khususnya di bidang kuliner yang membutuhkan minyak goreng untuk produksi.

"Memang untuk distribusi pengiriman dari retail itu lama, bisa 2 hari sekali. Ada stoknya tapi dengan harga lama,"  ucapnya.

Oleh sebab itu, dia berpesan kepada masyarakat untuk tidak khawatir dengan ketersediaan minyak goreng serta diimbau agar tidak panic buying.

(BACA JUGA:Minyak Goreng Langka, Polri Belum Temukan Unsur Pidana: Kalau Masyarakat Punya Informasi, Laporkan)

Selain itu, ia juga meminta seluruh retail yang ada di Kabupaten Tangerang untuk tidak memanfaatkan kelangkaan isu minyak goreng yang ada. Mengingat pemerintah sudah menetapkan harga eceran tertinggi (HET).

"Karena kondisi atau kendala seperti ini yang membuat minyak goreng itu seolah sudah yah," tandasnya (Rikhi Ferdian).

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: