Pak Jokowi Hati-hati, Kemungkinan Ada Brutus di Sekeliling Anda Sekarang Ini

Pak Jokowi Hati-hati, Kemungkinan Ada Brutus di Sekeliling Anda Sekarang Ini

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan masyarakat diperbolehkan mudik lebaran asal sudah divaksin COVID-19 lengkap berikut booster.-Sekretariat Presiden-Twitter

JAKARTA, FIN.CO.ID - Isu wacana perpanjangan masa jabatan presiden terus bergulir. 

Aktivis media sosial Denny Siregar mencurigai isu perpanjangan masa jabatan presiden justru dari orang dekat Presiden Joko Widodo atau Jokowi sendiri.

Perpanjangan masa jabatan presiden dinilai akan menjerumuskan Jokowi. 

(BACA JUGA:Survei Terbaru, Masyarakat Tolak Perpanjangan Masa Jabatan Presiden, PDI Perjuangan Bilang Begini)

Denny Siregar menyatakan Jokowi cukup dua periode saja sesuai konstitusi. Tidak perlu ada perpanjangan masa jabatan presiden.

"Kita sayang @jokowi. Kita jaga beliau sampai akhir masa jabatan di 2024 sesuai konstitusi. Biar namanya tetap wangi. Jadi, para brutus yg pengen jebak Presiden dgn iming2 "rakyat menghendaki utk memimpin lagi", silahkan pergi," cuit Denny Siregar melalui akun Twitternya @dennysirregar7 pada Kamis (3/3/2022). 

Denny Siregar menyebut sejarah selalu berulang dengan waktu dan tokoh berbeda. Dia yang memuji paling tinggi, dia pula yang menikam dengan kejam.

(BACA JUGA:Surya Paloh: NasDem Tak Tertarik Bahas Perpanjangan Jabatan Presiden Hingga Penundaan Pemilu)

"Pak Jokowi, hati-hati kemungkinan ada brutus di sekeliling Anda sekarang ini. Jangan sampai Anda ditusuknya sampai mati," ujar Denny melalui channel 2045 TV. 

Denny Siregar menyinggung perpanjangan masa jabatan presiden pernah terjadi di Indonesia. Tepatnya pada 1997-1998 silam. 

Kala itu, Ketua DPR/MPR Harmoko (almarhum, Red) meyakinkan Presiden Soeharto untuk kembali menjadi presiden RI. 

(BACA JUGA:Tolak Perpanjang Masa Jabatan Presiden, Budiman Usulkan Jokowi jadi Ketua Wantimpres)

Dengan iming-iming rakyat masih menghendaki, akhirnya Soeharto pun mengiyakan keinginan Harmoko tersebut. 

Namun, saat terjadi pergolakan politik tahun 1998, Harmoko juga yang meminta Soeharto mundur dari jabatannya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Husen

Tentang Penulis

Sumber: