Sanksi Ekonomi Bagi Rusia 'Makan Korban', WNI Tak Bisa Tarik Uang hingga Harga Makanan Melonjak

Sanksi Ekonomi Bagi Rusia 'Makan Korban', WNI Tak Bisa Tarik Uang hingga Harga Makanan Melonjak

Pemberitaan jurnalis media barat terkait konflik Rusia-Ukraina menjadi sorotan lantaran diduga penuh rasisme-Istimewa-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh negara-negara barat terhadap Rusia, ternyata ikut menyengsarakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di negeri beruang putih tersebut. 

WNI yang saat ini berada di Rusia yang kebanyakan adalah Mahasiswa, mengeluhkan tidak bisa mengambil uang di ATM, sehingga mereka kesulitan untuk melakukan transaksi. 

Tak hanya itu, harga-harga bahan pokok di Rusia juga saat ini sudah mulai meroket. 

(BACA JUGA:Netizen Ukraina Sulit 'Move On' Dari Pesawat Antonov 225 Mriya yang Dihancurkan Rusia, Komentarnya Bikin Pilu)

Seperti dikutip dari video singkat di akun Instagram @warungjurnalis. Seorang mahasiswi asal Indonesia yang berkuliah di Rusia, Rima Desi Milenia, menuturkan dalam video tersebut bahwa mesin-mesin ATM di Rusia saat ini tidak berfungsi. 

"Halo semua, sekarang aku akan pergi ke mesin ATM yang ada di kota Moscow, karena dari kemarin sudah mencoba tiga mesin ATM tetapi tetap tidak bisa digunakan untuk pencairan uang dari ATM Indonesia yang berlogo Visa dan Mastercard," ungkap Rima dalam video produksi VOA tersebut. 

Rima juga menuturkan, sejak beberapa hari lalu setelah serangan Rusia ke Ukraina dimulai, ia kesulitan untuk mengakses sosial media seperti Facebook, Instagram serta Twitter. 

(BACA JUGA:Invasi Rusia Berlanjut, Google Maps Putuskan untuk Matikan Peta Lalu Lintas di Ukraina)

"Bahkan twitter dari tiga hari lalu sudah tidak bisa dibuka," tutur Rima. 

Rima tak seorang diri, mahasiswi Indonesia lainnya yang berada di Rusia, Nabila Agia juga mengeluhkan hal lain sebagai dampak dari embargo ekonomi terhadap Rusia. 

"Harga makanan juga naik. Harganya tidak cukup tinggi, tapi harganya cukup untuk merusakkan kantong mahasiswa kami," ungkap Nabila dalam video yang sama. 

(BACA JUGA:Ramai-Ramai Pabrikan Otomotif Boikot Jual Kendaraan ke Rusia)

Ia mencontohkan, harga satu kotak telur ayam yang semula 70 rubel, saat ini harganya naik hingga 85-95 rubel. 

Bahkan pada Minggu 27 Februari 2022 kemarin, juga terjadi protes anti perang oleh warga Rusia di kota-kota besar seperti Moscow dan Saint Petersburg.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugroho

Tentang Penulis

Sumber: instagram @warungjurnalis