Invasi Rusia Berlanjut, Google Maps Putuskan untuk Matikan Peta Lalu Lintas di Ukraina

Invasi Rusia Berlanjut, Google Maps Putuskan untuk Matikan Peta Lalu Lintas di Ukraina

Ilustrasi Google Maps---Google

UKRAINA, FIN.CO.ID - Google telah menonaktifkan beberapa alat peta lalu lintas di Ukraina yang telah digunakan untuk melacak pergerakan pasukan dan warga sipil selama invasi Rusia.

Fitur lalu lintas di Google Maps, yang menandai kemacetan lalu lintas dan kondisi jalan lainnya berdasarkan kecepatan dan data lokasi dari ponsel pengguna, dapat digunakan oleh otoritas Rusia dan Ukraina untuk melacak pergerakan satu sama lain, kata para ahli.

Faktanya, para peneliti yang menggunakan alat itu minggu lalu dapat melihat pasukan Rusia bergerak menuju kota Kharkiv di Ukraina timur, tepatnya beberapa jam sebelum bom pertama jatuh.

Seorang profesor pengendalian senjata Middlebury Institute of International Studies, Jeffrey Lewis menulis di Twitter bahwa ia telah menggunakan fitur tersebut.

(BACA JUGA:Mantap, BTN Bagikan Dividen Rp237 Miliar ke Pemegang Saham)

(BACA JUGA:Alasan Mengapa Islam Mengajarkan Orang untuk Tidak Berburuk Sangka, Hubungannya ke Jantung)

Ia menggunakan fitur tersebut untuk "melihat tanda-tanda pertama invasi menggunakan lapisan lalu lintas @googlemaps."

“Saya pikir perusahaan data besar sering kali tidak ingin menghadapi secara langsung betapa bergunanya data mereka,” kata Lewis, dikutip dari NY Post pada Rabu (2/3/2022).

“Maksudku, itu keren ketika kita melakukannya, kan? Mungkin kurang keren jika Rusia bisa melakukan sesuatu yang mirip, Anda tahu, melihat serangan dari Ukraina.” sambungnya.

Fitur lalu lintas langsung juga telah digunakan untuk melacak warga sipil Ukraina yang melarikan diri dari konflik.

(BACA JUGA:Daihatsu Kenalkan Teknologi All New Xenia ke Guru SMK se-Jawa Timur)

(BACA JUGA:Temuan Baru, Komnas HAM Ungkap Keterlibatan Oknum TNI AD dalam Kasus Kerangkeng Manusia Bupati Langkat)

Terlebih ada tangkapan layar yang diposting di media sosial menunjukkan kemacetan lalu lintas sepanjang bermil-mil yang penuh dengan pengungsi di sepanjang perbatasan negara dengan Polandia.

Setidaknya ada 400 ribu orang Ukraina telah melarikan diri dari invasi Rusia ke negara-negara tetangga, menurut badan pengungsi PBB.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Risto Risanto

Tentang Penulis

Sumber: