JAKARTA, FIN.CO.ID -- Sosok Anastasiia Lenna menyita perhatian dunia di tengah-tengah konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina.
Miss Ukraina Tahun 2015 itu viral setelah fotonya mengangkat senjata dan menyatakan siap membela negaranya dari invasi Rusia viral di sosial media.
Lenna, dalam unggahannya di akun Instagram anastasiia.lenna, melecut semangat masyarakat Ukraina untuk tetap berjuang mempertahankan negaranya.
(BACA JUGA: Ukraina Putuskan Bergabung Uni Eropa, Pasca Putaran Pembicaraan dengan Rusia Berakhir)
Ia pun memberikan pesan mendalam di postingannya bahwa meski ia seorang wanita, hal itu tidak menjadi halangan untuk ikut berjuang mempertahankan tanah air.
"Saya bukan seorang militer, hanya seorang wanita, hanya manusia biasa. Hanya seseorang, seperti semua orang di negara saya. Saya juga pemain airsoft selama bertahun-tahun. Anda dapat Google apa arti #airsoft. Semua gambar di profil saya untuk menginspirasi orang. Saya memiliki kehidupan normal hanya pada hari Rabu, seperti jutaan orang," tulis Lenna dalam akun instagramnya, dikutip Selasa 1 Maret 2022.
Lenna menyebut dirinya tidak berusaha membuat propaganda terkait postingan-postingannya mengangkat senjata. Ia mengaku hanya ingin menunjukkan bahwa wanita Ukraina tidak lemah.
(BACA JUGA: Buntut Invasi ke Ukraina, BWF Batalkan Kejuaraan di Rusia dan Belarus, Sanksi Tegas Ini Juga Diterapkan)
"Saya tidak melakukan propaganda apapun, kecuali menunjukkan bahwa wanita kami di Ukraina - kuat, percaya diri, dan berkuasa," tegasnya.
Lenna berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung Ukraina atas invasi yang dilakukan Rusia.
"Saya menghargai semua perhatian dan dukungan untuk negara saya, semua orang di Ukraina, kami berjuang setiap hari melawan agresi Rusia. Kita akan menang!," tulisnya.
(BACA JUGA: Perang Rusia-Ukraina Vatikan Siap Jadi Penengah, Takhta Suci, yang Pada Tahun-tahun Ini Telah...)
Lenna berharap, perang segera usai karena hal itu menyengsarakan masyarakat. Ia pun berharap agar otoritas dunia seperti NATO ikut membantu memperjuangkan penghentian invasi Rusia ke Ukraina.
"Saya lahir dan tinggal di Kyiv. Ini adalah kota saya. Ukraina adalah negara saya. Pada tanggal 24 Februari Federasi Rusia menginjak tanah kami dan mulai membunuh orang sipil, wanita, anak-anak. Orang Ukraina tidak bersalah. Tak satupun dari kita memiliki rasa bersalah. Kami berada di tanah kami!," tegasnya.
