Sirkuit Mandalika Dikeluhkan Kotor, Rifat Sungkar Jawab Begini

Sirkuit Mandalika Dikeluhkan Kotor, Rifat Sungkar Jawab Begini

Pembalap Mooney VR46 Ducati, Luca Marini saat tes pramusim di Sirkuit Mandalika-Instagram @motogp-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Para pebalap MotoGP yang baru saja menyelesaikan tes pramusim di Sirkuit Pertamina Internasional Mandalika mengeluhkan lintasan balap yang disebut kotor dan berdebu. 

Kondisi itu disebut mengganggu dan menyebabkan para pebalap tidak maksimal dalam menggeber lintasan di sirkuit Mandalika tersebut. 

Merespon keluhan tersebut, Pereli Nasional, Rifat Sungkar mengatakan bahwa kotornya lintasan pada sirkuit yang baru selesai dibangun adalah hal yang wajar.

(BACA JUGA:Tidak Cedera Parah Usai Terjatuh, Jorge Martin Menilai Sirkuit Mandalika Berbahaya)

Sebagai sesama pebalap, Rifat menyebut tidak ada yang salah dengan kondisi tersebut.

"Bagi saya seorang pembalap, itu (kondisi trek kotor) hal biasa saja, namanya juga baru jadi," ujar Rifat, dilansir Antara, Senin 14 Februari 2022. 

Menurut Rifat, keputusan Dorna Sport yang menetapkan Sirkuit Pertamina Internasional Mandalika sebagai lokasi tes pramusim sudah tepat. 

(BACA JUGA:Hasil Tes di Mandalika, Fabio Quartararo Tak Puas dengan YZR-M1 dan Aspal Sirkuit)

Selain menjadi pemanasan, tes pramusim juga berfungsi untuk mengetahui kekurangan-kekurangan apa saja yang masih ada di sirkuit tersebut, mengingat sirkuit itu baru selesai dibangun. 

Menurut Rifat, keputusan Dorna Sports menjadikan Mandalika sebagai venue uji coba pramusim sebelum balapan sudah tepat.

Ibarat mobil baru, menurutnya sirkuit Mandalika memang harus diuji lebih dulu sebelum dipakai balapan. 

(BACA JUGA:Sempat Keracunan Makanan, Kondisi Pebalap Tim Suzuki Ecstar Joan Mir Disebut Sudah Membaik)

"Gunanya tes apa? Menemukan kekurangan. Yang kita dapatkan ini adalah kekurangan yang bisa diperbaiki, bukan tiba-tiba ada lubang tiga meter di dalam sirkuit kan? Ini baru tiga hari, racing line juga baru terbentuk," ungkapnya.

"Artinya, 'ekosistem' di dalam sebuah sirkuit ini sedang terbentuk pelan-pelan. Ketika sudah matang berkat karet-karet ban yang sudah ada, kita tahu ini adalah faktor utamanya. Ini yang perlu diperbaiki. Tanpa adanya tes, kita tidak tahu kekurangannya sebelah mana, dan di sini adalah suatu kelaziman sirkuit baru," sambungnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sigit Nugr

Tentang Penulis

Sumber: