Bahas Pengelolaan Lingkungan Daerah Pesisir, 12 Negara Asia Timur Segera Merapat ke Tangerang

fin.co.id - 11/02/2022, 16:07 WIB

Bahas Pengelolaan Lingkungan Daerah Pesisir, 12 Negara Asia Timur Segera Merapat ke Tangerang

Ketapang Urban Aquaculture di Kecamatan Mauk, yang kini menjadi kawasan wisata Kabupaten Tangerang. (Rikhi Ferdian)

TANGERANG, FIN.CO.ID - Sebanyak 12 negara di Asia Timur akan merapat ke Tangerang, Banten.

Negara-neraga tersebut dijadwalkan akan datang ke desa Ketapang, Mauk, Kabupaten Tangerang.

Sebab wilayah ini ditunjuk sebagai tuan rumah Partnership in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Governments (PNLG) Meeting Summit 2022. 

(BACA JUGA: Capaian Booster di Kabupaten Tangerang Baru 2 Persen!)

Negara-negara anggota Kemitraan dalam pengelolaan lingkungan untuk laut Asia Timur itu, akan berbagi ilmu terkait dengan pembangunan di wilayah pesisir di masing-masing negara. 

"Ada 12 negara yang akan hadir yaitu Jepang, China, Korsel, Korut, Malaysia, Singapore, Thailand, Kamboja, Vietnam, Philipina, dan Timor Leste," kata SM Agustin Hari Mahardika, Analis Pasar Produk Perikanan pada Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, Jumat, 11 Februari 2022.

Ia menjelaskan, total ada 12 negara anggota PEMSEA di Asia Timur yang menjadi kemitraan dalam pengelolaan daerah pesisir terpadu. 

(BACA JUGA: Waspada Omicron, Rutan Kelas I Tangerang Batasi Kunjungan dan Berlakukan Scan QR PeduliLindungi)

Kabupaten Tangerang, kata dia, masuk sebagai anggota di pemerintahan lokal (PNLG) bersama kota lain di Indonesia seperti Bali, Jakarta, Sukabumi, Bontang, Bangka Selatan, Tangerang dan Lombok Timur. 

"Sejak tahun 2016 kita sudah bergabung dan Alhamdulillah tahun kemarin, waktu PNLG di Kamboja, Kabupaten Tangerang terpilih sebagai tuan rumah dan pak Bupati sebagai wakil presiden PNLG," jelasnya.

Menurut dia, ditunjuknya Kabupaten Tangerang sebagai tuan rumah PEMSEA PNLG 2022, salah satunya karena pengelolaan  Mangrove di wilayah pesisir Tangerang dinilai cukup berhasil. 

Dia menerangkan, di tahun 2015 Mangrove di wilayah pesisir Tangerang hanya 79,8 hektar saja. 

Tapi, di tahun 2020 naik ke angka 121 hektar, bahkan Kabupaten Tangerang sudah bisa mengembangkan 16 varietas mangrove. 

"Dan itu ter-record setiap tahunnya di PNLG, belum lagi dengan program unggulan pak Bupati Gerbang Mapan (Gerakan Membangun Masyarakat Pantai)," tuturnya. 

"Dan setiap tahun ada paper-paper ilmiah kita yang laporkan ke PEMSEA dan PNLG," tambahnya. 

Admin
Penulis