Megawati Disebut Sosok yang Tetapkan Imlek jadi Libur Nasional, Gus Umar: 'Gak Sekalian Monas Bu Mega yang Bangun?'

Megawati Disebut Sosok yang Tetapkan Imlek jadi Libur Nasional, Gus Umar: 'Gak Sekalian Monas Bu Mega yang Bangun?'

egawati Disebut Sosok yang Tetapkan Imlek jadi Libur Nasional--Tangkapan layar/YouTube Sekretariat Presiden

JAKARTA, FIN.CO.ID - Heboh soal pernyataan sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut jika Megawati Soekarnoputri adalah sosok yang menetapkan imlek jadi hari libur nasional.

Menurut Hasto, hal itu dilalukan Megawati saat menjadi presiden ke-5 karena historis masyarakat keturun tionghoa yang ikut berperan pentiarng dalam kemerdekaan Indonesia. Maka dari itu Megawati menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional.

Namun siapa sangka, pernyataan Hasto itu tampaknya ditentang oleh tokoh NU, Gus Umar Hasibuan di akun Twitter pribadinya @Umarhsb_Chelsea.

(BACA JUGA:Warna Seragam Satpam Diubah Lagi, Netizen Lapor ke Kapolri Listyo Sigit: Kasihan Satpam Kena Potongan Gaji Mulu!)

Gus Umar seolah tak setuju, dan tampak menyindir mengapa tak sekalian menyebut Megawati sosok yang membangun Tugu Pancoran hingga Taman Mini.

“Bung Hasto gak sekalian Tugu Pancoran, monas dan Taman Mini andil bu megawati yg bangun,” cuit Umar, Rabu 2 Januari 2022.

Jika diperhatikan dalam sejarahnya, penetapan Imlek sebagai hari libur sudah ditetapkan di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, pada 9 April 2001.

(BACA JUGA:Overprotektif Banget! Suami Nekat Bakar Kantor Bappeda Riau, Alasannya: Curiga Istri Kerja di Hari Raya Imlek)

Kebijakan Gus Dur ini merupakan sebuah gebrakan baru mengingat di era Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Selama lebih dari 30 tahun, umat Konghucu Indonesia melaksanakan perayaan Tahun Baru Cina tidak secara terbuka.

Presiden Gus Dur lantas mengeluarkan Ketetapan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2000.

(BACA JUGA:Tersebar Video Berdurasi 7 Detik Aksi Seorang Siswa Pukul Wajah Siswi yang Diduga Berasal dari SMAN 1 Luwuk)

Keppres ini kemudian menjadi awal umat Konghuchu di Indonesia bisa memeroleh kebebasan untuk menganut agama, kepercayaan, serta adat istiadat mereka, termasuk upacara keagamaan seperti imlek secara terbuka.

Kemudian, Gus Dur menindaklanjuti keputusannya dengan menetapkan Ilmlek sebagai libur fakultatif, berlaku bagi mereka yang merayakannya.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Aulia Nur

Tentang Penulis

Sumber: