Akhir Pekan Lalu Saham BBTN Melesat 11,58 Persen, Bakal Berlanjut?

Akhir Pekan Lalu Saham BBTN Melesat 11,58 Persen, Bakal Berlanjut?

Gedung BTN--

Pasar berekspektasi kinerja keuangan BBTN akan inline dengan kedua bank tersebut. 

"Jika kita lihat memang industrinya juga sudah mulai membaik. Selain itu kinerja bank-bank beberapa hari belakangan sangat baik, mulai dari BCA, BNI, Mandiri. Hal ini membuat pelalu pasar kemarin juga optimis kinerja BTN akan baik seperti bank-bank tersebut, sehingga mereka masuk ke saham BTN," terang Reza. 

Sementara itu dari sisi harga, Reza juga menganggap saham BTN sudah tergolong murah, dibandingkan harga saham lainnya. 

Seperti diketahui valuasi saham BBTN masih yang termurah di antara 4 bank BUMN lainnya. Price to book value BBTN masih di level 0,89 kali, dibandingkan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di 2,27 kali, Mandiri di 1,82 kali, dan BNI di 1,13 kali. 

“Dengan ekspetasi kinerja BTN yang baik, sahamnya juga masih tergolong murah,” ujarnya. 

Analis Fundamental  PT Kanaka Hita Solvera, Raditya Krisna Pradana,  mengatakan pada dasarnya valuasi BBTN masih sangat menarik. 

“Secara valuasi berdasarkan PBV, kami menilai harga intrinsik BBTN saat ini di level 2642. Sedangkan berdasarkan DCF (discounted cash flow), kami menilai harga intrinsik BBTN saat ini berada di level 2220. Dibandingkan dengan harga saat yang berada di bawah level 1700, maka saham BBTN undervalue,” ujar Raditya belum lama ini. 

Senada dengan Raditya, Direktur PT Ekuator Swarna Investama Hans Kwee juga menilai valuasi BBTN masih sangat menarik. 

“Sangat menarik, valuasi saya 2410 untuk BTN,” ujar Hans Kwee dalam kesempatan yang berbeda. 

Raditya menjabarkan isu ekonomi yang akan mendorong penguatan saham BBTN ke depan adalah perpanjangan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah untuk sektor properti pada periode Januari-Juni 2022.

Insentif ini otomatis akan meningkatkan permintaan terhadap properti. 

Selain itu, pemulihan pertumbuhan ekonomi yang positif kami yakini juga menjadi faktor penggerak sektor properti tahun ini.

“Apabila Omicron terkendali, maka performa sektor properti tahun ini kami proyeksikan akan mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya,” ujarnya. 

Adapun Hans Kwee menyoroti kebangkitan sektor properti akan lebih cepat terjadi ketika ekonomi mulai pulih. 

“Properti terbukti selalu menjadi motor kebangkitan ekonomi karena multiplier effectnya sangat besar. Ketika ekonomi pulih dan sektor properti bangkit, bank spesialis perumahan seperti BBTN akan menikmati hasilnya. Peluangnya bagus,” ujarnya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lut

Tentang Penulis

Sumber: