Pepatah Dayak: Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata, Edy Mulyadi Dilepeh, PKS Cuci Kaki

Pepatah Dayak: Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata, Edy Mulyadi Dilepeh, PKS Cuci Kaki

Pegiat Media Sosial Mazdjo Pray dalam Program Oposisi 69-2045 TV-Screenshoot Youtube 2045 TV

JAKARTA, FIN.CO.ID - Beberapa hari terakhir, Edy Mulyadi selalu jadi trending di media sosial (medsos) Twitter.

Edy Mulyadi dianggap telah menghina Kalimantan usai menyebut kota itu adalah tempat jin buang anak.

Dalam unggahan video yang viral di media sosial (Medsos), Edy Mulyadi dan rekan-rekannya menggelar diskusi untuk menolak adanya ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur (Kaltim).

(BACA JUGA:Hukum Adat untuk Edy Mulyadi: Nginep di Sarang Gorila Betina yang Lagi Birahi )

Lalu bagaimana dengan PKS? "Jelas PKS buru-buru cuci kaki. Karena sebelumnya sangat menguntungkan sebagai oposisi, PKS mendadak punya jubir khusus tolak ibu kota Nusantara yang dengan lantang menolak. Nggak diduga ternyata blundernya sampai membuat pengurus PKS jumpalitan," ujar Mazdjo Pray dalam videonya di kanal Youtube 2045 TV seperti dilihat FIN, Senin (25/1/2022). 

Sekarang, lanjutnya. PKS berlagak nggak kenal dengan Edy Mulyadi. "Ya biasa politik. Kalau dirasa membebani ya dilepeh atau jaga jarak. Tapi, nggak tahu juga di bawah tangan mereka bermain. Menyiapkan skenario sampai menyiapkan penjamin," lanjutnya. 

Menurutnya kalau Edy Mulyadi sampai masuk bui, yang repot PKS sendiri. Orang lain yang akan membantu PKS akan berpikir ulang. Karena begitu dibantu vokal ke pemerintah, mereka malah ditendang. 

(BACA JUGA:Edy Mulyadi Dilaporkan ke Bareskrim Polri Terkait Ujaran Kebencian, Mengoyak dan Mencabik-cabik Kemajemukan)

"Kasus penghinaan akhir-akhir ini memang cukup menjulang. Rata-rata pelakunya didominasi oleh kadrun yang berseberangan dengan pemerintah. Edy Mulyadi kita tahu memang sudah meminta maaf. Meski kawannya yang menyebut kata rasis nggak hadir," urainya. 

Edy Mulyadi, kata Mazdjo, mestinya sadar UU IKN lebih kuat secara hukum dan bisa diterima dibanding alasan dan omong kosong PKS  yang tidak berdasar sama sekali. UU IKN digodok dan dibahas selama dua tahun. 

"Sementara penolakan PKS sudah nggak masuk akal. Apalagi menolak atas nama rakyat. PKS ini cari momentum saja sih sebenarnya. Bagi PKS tiap isu adalah sarana popularitas," tuturnya.

(BACA JUGA:Gawat! Masyarakat Dayak Turun ke Jalan Gelar Ritual Potong Babi dan Ayam, Nasib Edy Mulyadi Cs Terancam? )

Mazdjo menyebut Kalimantan Timur adalah pusat peradaban pertama di Nusantara. Dulu di sana ada Raja Mulawarman yang memerintah Kutai dengan bijaksana dan berkelimpahan. 

"Ibu kota negara adalah salah satu jalan menuju kemakmuran itu. Sementara PKS tenang-tenang saja ya. Kalau nanti gedung parlemen sudah pindah ke Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, kalian nggak usah menyiksa diri ikut pindah ke sana ya. Tetaplah di Jakarta, nikmati sisa-sisa kejayaan lama. Dan jangan semangat. Tetap putus asa," tukasnya. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Rizal Huse

Tentang Penulis

Sumber: berbagai sumber