Kabar Baik! Varian Omicron Ternyata Tidak Terlalu Berbahaya, Bahkan untuk Orang yang Belum Divaksin Covid-19

Kabar Baik! Varian Omicron Ternyata Tidak Terlalu Berbahaya, Bahkan untuk Orang yang Belum Divaksin Covid-19

Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Masih Belum Mampu Hentikan Penularan Varian Omicron-Kominfo Jatim-Kominfo Jatim

 

AFRIKA, FIN.CO.ID -  Sebuah penelitian di Afrika Selatan menunjukkan bahwa orang yang tidak divaksinasi dan terinfeksi varian Omicron lebih kecil kemungkinannya untuk menderita penyakit yang sangat parah.

 

Bahkan penelitian tersebut membuktikan orang yang tidak divaksinasi tetapi terpapar varian Omicron juga tidak memerlukan rawat inap atau kecil kemungkinannya meninggal dibandingkan dengan varian Covid-19 sebelumnya,

 

Studi yang dipimpin oleh Institut Nasional Penyakit Menular di wilayah Western Cape, membandingkan 11.609 pasien dari tiga gelombang pertama Covid-19 dengan 5.144 pasien dari gelombang baru yang dimunculkan oleh Omicron.

 

Melansir dari laman NYPost, ditemukan bahwa 8 persen pasien dirawat di rumah sakit atau meninggal dalam 14 hari setelah dites positif Covid selama gelombang Omicron, dibandingkan dengan 16,5 persen dalam tiga gelombang pertama.

 

(BACA JUGA:Tagar Haruna Out Trending Gegara Exco PSSI 'Sentil' Shin Tae-yong, Nasib Pelatih Timnas Terancam?)

(BACA JUGA:Awas! Asteroid Raksasa Datang Dekati Bumi Besok, Ukurannya Lebih Besar Dua Kali Lipat dari Gedung Empire State Lho)

 

“Setelah disesuaikan untuk usia, jenis kelamin, penyakit penyerta dan kecamatan, ada pengurangan bahaya kematian secara substansial di gelombang empat dibandingkan dengan gelombang tiga,” kata studi tersebut.

 

"Tingkat pengurangan dilemahkan ketika mempertimbangkan tambahan infeksi dan vaksinasi yang didiagnosis sebelumnya." lanjutnya.

 

Bahkan setelah infeksi Covid sebelumnya diperhitungkan, penelitian ini menemukan ada pengurangan sekitar 25 persen kasus rawat inap parah atau kematian dengan Omicron daripada varian Delta.

 

Pakar kesehatan masyarakat telah mengatakan Omicron tampaknya menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah dibandingkan varian lainnya, termasuk Delta.

 

(BACA JUGA:Supaya Kekerasan oleh Aparat Tak Terulang, Ini Rekomendasi Komnas HAM )

(BACA JUGA:Jelang Tes Pra Musim MotoGP, PLN Siapkan Infrastruktur di Beberapa Lokasi)

 

Akan tetapi para ilmuwan telah mencoba untuk menentukan apakah gejala yang kurang parah adalah karena orang sekarang divaksinasi atau sudah memiliki pernah terpapar Covid-19, atau mungkin memang Omicron secara alami lebih ringan.

 

Penelitian, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, menemukan sekitar seperempat dari penurunan risiko penyakit parah dengan Omicron disebabkan oleh karakteristik virus itu sendiri.

 

“Dalam gelombang yang digerakkan oleh Omicron, hasil Covid-19 yang parah berkurang sebagian besar karena perlindungan yang diberikan oleh infeksi dan / atau vaksinasi sebelumnya, tetapi virulensi yang berkurang secara intrinsik dapat menyebabkan sekitar 25 persen pengurangan risiko rawat inap atau kematian yang parah dibandingkan dengan Delta,” kata peneliti.

 

Data dari Afrika Selatan, tempat varian Omicron pertama kali terdeteksi, menunjukkan tingkat rawat inap dan kematian yang lebih rendah dalam gelombang terbaru ini.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Risto Risa

Tentang Penulis

Sumber: