Sinergi Dengan Komunitas Berbasis Syariah, LPDB-KUMKM Gandeng BMT

Sinergi Dengan Komunitas Berbasis Syariah, LPDB-KUMKM Gandeng BMT

--

Di antaranya, dari sisi penduduk Indonesia muslim terbesar di Indonesia, dari sisi afirmatif pemerintahnya telah mendukung perekonomian syariah, dari sisi infrastruktur sudah memadai, dari sisi institusi pendidikan jurusan ekonomi dan keuangan syariah ada di hampir semua universitas di Indonesia.

Ari menambahkan, Indonesia telah memiliki lembaga-lembaga keuangan syariah mulai dari koperasi syariah, multi finance syariah, asuransi syariah, pasar modal syariah, obligasi syariah, hingga bisnis fashion muslim.

Dari prasyarat di atas, mulai dari masyarakat, pemerintah, hingga infrastruktur telah sepenuhnya mendukung. Ini akan terwujud apabila kita fokus menjadikan Indonesia kiblat ekonomi syariah dunia.

“Ke depan saya berharap, LPDB-KUMKM akan mengulang kesuksesan yang diraih di tahun 2021. Direktorat Syariah terus berupaya mencapai target tahun ini sebesar Rp900 miliar, juga target lembaga sebesar Rp1,8 triliun. Penyaluran dana bergulir tahun 2022 diharapkan dapat tersalur secepatnya bagi mitra koperasi sehingga dana LPDB-KUMKM ini dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh umat manusia.

Harapan lainnya adalah ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia semakin berkembang, dan bertumbuh menjadi cita-cita para founding father Indonesia, khususnya kesejahteraan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutup Ari Permana. 

Strategi Penyaluran LPDB-KUMKM

Hingga awal tahun 2022, Indonesia masih terus menghadapi dampak pandemi Covid-19 khususnya di sektor ekonomi.

Koperasi dan UMKM di Indonesia masih membutuhkan uluran tangan pemerintah, termasuk membutuhkan permodalan dari LPDB-KUMKM yang merupakan kepanjangan tangan pemerintah dalam membantu peningkatkan perekonomian di daerah. 

Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, “LPDB-KUMKM terus mengupayakan dukungan permodalan bagi koperasi dan UMKM agar terus bertahan menghadapi pandemi Covid-19, di antaranya melalui lima strategi percepatan penyaluran untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. 

Adapun, lima strategi percepatan yang dilakukan LPDB-KUMKM di antaranya, perluasan penyaluran melalui komunitas, melakukan fleksibilitas layanan dengan memberikan tarif murah, pemberian grace period, fokus kepada koperasi sektor riil dibidang pertanian, perikanan, dan peternakan, melakukan pengembangan skema venture approach untuk mendorong koperasi dibidang pangan atau berbasis ekspor, dan optimalisasi peran koperasi besar untuk memberikan multiplier effect, lanjut Supomo.

“Strategi dan kebijakan tersebut dirancang untuk melindungi dan memulihkan UMKM di tengah pandemi Covid-19 melalui wadah koperasi. Saat ini negara sedang menghadapi pandemi yang berdampak besar terhadap perlambatan ekonomi, sehingga LPDB-KUMKM diminta hadir menjadi salah satu buffer ekonomi dengan tetap berkomitmen menyalurkan target Rp1,8 triliun dana bergulir di tahun 2022,” tutup Supomo. (nrm/rls/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Sahroni

Tentang Penulis

Sumber: