Mimpi Laskar Tridatu Masih Panjang

Mimpi Laskar Tridatu Masih Panjang

GIANYAR - Juara Liga 1 Laskar Tridatu Bali United resmi melepas tujuh pemain, dan merekrut 4 pemain anyarnya jelang laga kualifikasi Liga Champions Asia 2020, Januari mendatang. Empat pemain baru itu adalah, kiper Nadeo Argawinata, Gavin Kwan Adsit, Hariono dan Muhammad Rahmat. Untuk mengikuti ajang terebut, sedikitnya 18 pemain telah didaftarkan kepada AFC sebelum batas akhir pendaftaran pemain 30 Desember 2019 lalu. Dalam regulasi batas pendaftaran minimum 18 pemain telah didaftarkan paling lambat 30 Desember 2019. "Lalu, ada tambahan keterangan, sampai tanggal 6 atau 7 Januari 2020, masih boleh ada pergantian atau penambahan pemain, tapi maksimum lima pemain," ujar Sekretaris Umum Bali United, Michael Gerald beberapa waktu lalu. "Tambahan pemain asing, juga bisa didaftar di waktu itu. Selama tidak melebihi kuota. Misalnya kita sudah daftar 30, nanti ada pergantian, isatu pemain, ya satu pemain juga harus keluar juga. Jika dua pemain keluar, harus dua pemain keluar juga," tambahnya.

Baca Juga:

Di ACL 2020, langkah awal Bali United adalah melewati babak pra-kualifikasi ronde pertama melawan Tampine Rovers (Singapura). Jelang menghadapi tim runner-up Liga Singapura tersebut Pelatih Bali Untied, Stefano Cugurra mengaku sudah tahu apa yang harus dipersiapkan. Menurut pelatih yang akrab disapa Teco itu, dirinya sudah pernah berhadapan dengan Tampines saat masih membesut Persija Jakarta pada musim 2018 lalu. Pada saat itu, Persija yang berhadapan dengan Tampines di ajang Piala AFC babak penysiihan berhasil menang dua kali dengan skor 4-1 dan 4-2. "Saya sudah tahu terntang Tampines Rovers, karena saya juga dulu pernah di Singapura. Dan waktu saya menangani Persija saya juga pernah berhadapan dan mencari tahu tentang mereka," tutur Teco. Akan tetapi, Teco meminta kepada manajemen agar anak asuhnya bisa bermain di lapangan dengan rumput sintetis hal itu diperlukan guna beradpatasi mengingat kandang Tampines, Our Tampines Hub Stadium memakai rumput tersebut. "Ya, kita memerlukan latihan di rumput sintetis, sebab Indonesia tak ada klub yang lapannganya menggunkan rumput tersebut. Kita tentunya akan mencari, mungkin di Bali juga ada, jadi tidak perlu jauh-jauh ke kota lain," tambahnya. Sebagaimana diketahui, Bali United berhak mewakili Indonesia dalam ajang Kualifikasi Liga Champions Asia 2020 setelah keluar sebagai juara Liga 1 Indonesia 2019. Dalam ranking kompetisi klub AFC, Indonesia ada di urutan ke-24 secara keseluruhan, dan nomor 11 di Wilayah Timur. Dengan demikian, Indonesia cuma berhak mengirim 1 wakil, dan diletakkan di ronde pra-kualifikasi pertama. Hak Indonesia ini sama seperti Filipina, Singapura, dan Vietnam di Wilayah Timur, dan India, Yordania, Kuwait, dan Bahrain di Wilayah Barat. Jika Bali United berhasil meraih kemenangan atas Tampines Rovers, tim Serdadu Tridatu itu akan akan melaju ke pra-kualifikasi kedua melawan Melbourne Victory di Australia. Jika sampai menang kembali, maka Bali United akan naik ke ronde play-off. Di sana, mereka akan berhadapan dengan wakil Jepang pada 28 Januari. Jika semuanya bisa diselesaikan oleh Bali United dengan gemilang, mereka akan masuk di babak penyisihan Grup E ACL yang sudah berisikan Beijing FC (Cina) dan Chiangrai United (Thailand). Namun, jika mereka gagal lolos, Bali United akan masuk ke Grup G Piala AFC 2020 bersama Ceres Negros (Filipina) dan Than Quang Ninh (Vietnam). Namun, jika Bali lolos di ACL, posisi mereka di AFC Cup 2020 digantikan Persebaya Surabaya sebagai runner-up Liga 1 Indonesia 2019. Pada musim ini, PSSI memberlakukan perubahan jatah tiket Asia untuk wakil Indonesia. Setelah pada dua tahun sebelumnya slot ke Piala AFC diberikan kepada runner up kompetisi, kali ini PSSI menyerahkannya untuk pemenang Piala Indonesia 2018-19 yaitu PSM Makassar. Hanya, PSM tidak otomatis lolos ke penyisihan grup Piala AFC. Tim berjulukan Pasukan Ramang ini harus lebih dulu beradu kuat dengan jawara Timor Leste, Lalenok United pada babak play-off yang berlangsung dua leg. Selain mengikuti babak kulifikasi ACL 2020, Bali United ditemani Persebaya terpilih menjadi wakil Indonesia di ajang ASEAN Club Championship 2020. Keduanya mendapatkan jatah tersebut karena status juara Liga 1 Indonesia dan runner up. Timbul kekhawatiran Bali United mengalami bentrokan jadwal dengan kiprah di level AFC, entah di Liga Champions Asia atau Piala AFC. Mengingat kejuaraan itu bakal bergulir mulai November 2020 mendatang. Akan tetapi Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden AFF meredamnya. Ia mengatakan, penyelenggaran ASEAN Club Championship 2020 yang merupakan turnamen antarnegara klub Asia Tenggara yang kembali digelar setelah vakum selama 15 tahun itu sudah memikirkan hal tersebut. "Jadwal tidak bentrok karena kami sudah memikirkan detail selanjutnya. Yang pasti setiap tim hanya bermain delapan kali selama satu tahun hingga final," tegas Tisha. Nantinya, ASEAN Club Championship 2020 bakal diikuti oleh 12 tim. Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam mengirim dua tim. Sedangkan Myanmar dan Singapura mengirimkan satu wakilnya, dan Brunei Darussalam, Filipina, Laos, Kamboja, serta Timor Leste akan diwakili dua timnya di babak play-off untuk memerebutkan dua tiket ke putaran final. Sebanyak 12 tim tersebut bakal dibagi ke dalam dua grup. Masing-masing peserta akan bermain lima kali dengan jumlah partai kandang atau tandang tergantung undian. Dua klub terbaik di setiap grup berhak lolos ke babak semifinal. Para juara grup otomatis akan menjadi tuan rumah pada babak semifinal yang menganut format satu leg dan partai final memberlakukan sistem kandang dan tandang. Selain itu, setiap peserta juga dibolehkan untuk mendaftarkan tiga pemain asing non-Asia serta satu pemain Asia. Sedangkan, untuk pemain asing ASEAn, kuotanya tidak terbatas.(gie/fin/tgr)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: