Limbah Masker Tak Diolah Terpisah

Limbah Masker Tak Diolah Terpisah

PURWOKERTO - Dimasa pandemi ini. Masker jadi item wajib. Pemerintah telah menggembar-gemborkan itu. Sampai-sampai bikin Perda. Anjurannya adalah masker kain. Berlapis. Tapi, tidak sedikit pula yang masih menggunakan masker sekali pakai. Habis pakai langsung buang. Kemana limbah itu? Kalau yang menggunakan adalah RS, jelas dibuang tersendiri. Tidak dicampurkan limbah lainnya. Seperti halnya Pusat Daur Ulang (PDU) di Bobosan. Dalam wilayahnya, juga menampung sampah dari Rumah Sakit Geriatri. "Itupun limbah rumah tangga. Untuk limbah RS tidak ada," kata Kepala KSM PDU Bobosan seperti dikutip dari Radar Banyumas (Fajar Indonesia Network Grup), Supartono. Meski demikian, Supartono kerap menjumpai limbah masker sekali pakai. Hampir tiap hari ada. Tapi itupun juga tidak banyak. "Hanya satu dua," ujarnya. Pengelolaannya langsung masuk residu dan di buang ke TPA. Sehingga, tidak ada secara khusus pengelolaan limbah masker sekali pakai. Pengelolaan sampah di PDU itu, diantaranya, untuk organik, kokopit, cacah plastik kresek, duplex, botol kemasan, kaleng minuman, serta plastik bening. Lain kisah dengan TPST Randu Makmur Patikraja. Yang dipimpin Wahidin. Disana, menurutnya, tidak dijumpai limbah masker sekali pakai. Sama sekali tidak ada selama pandemi. Meski demikian, Wahidin telah mengantisipasi jika ada limbah itu. "Diawal pandemi, sudah ada pembahasan itu," terangnya. Misal kedepan nanti, dijumpai masker seperti itu, Wahidin mewanti-wanti untuk jangan bersentuhan langsung. "Kami beri informasi kepada masing-masing rumah tangga untuk memisahkan limbah masker sekali pakai," tandasnya. Di PDU Purwanegara, diakui Ketuanya, Hidayat Yuli, ada sedikit kenaikan limbah masker dibanding sebelum masa pandemi covid-19. Semakin kesini, mulai biasa lagi dan tidak setiap hari pasti ada. "Mungkin sekarang sudah banyak yang pakai masker kain, bisa dicuci dan dipakai berulang," katanya.(mhd/ely/bay)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: