Nurhasnah: Memiliki Jaminan Kesehatan Sangat Penting

Nurhasnah: Memiliki Jaminan Kesehatan Sangat Penting

TIGRAKSA – Tidak pernah ada orang tua yang membayangkan anaknya akan jatuh sakit. Begitu juga yang dirasakan oleh Andi Nurhasnah (39). Dirinya tidak menyangka anak semata wayangnya, Khanza Alifa Ramadhani (8) telah didiagnosa menderita leukemia di usia 5 tahun. Sempat menjalani kemoterapi selama 2,5 tahun, Khanza dinyatakan sembuh. Sayangnya, beberapa waktu yang lalu sel kanker tersebut kembali lagi, dan penyakit yang sempat dinyatakan sembuh itu kembali mendatangi Khanza. “Setelah 1 tahun dinyatakan sembuh, ternyata sel kankernya kembali dan sudah menyerang ke otak. Kata dokter, anak saya mengalami ALL (Acute Lymphoblastic Leukemia). Sudah tiga minggu ini anak saya dirawat inap di RSUD Kabupaten Tangerang,” cerita Nurhasnah, Selasa (25/02). Nurhasnah menjelaskan, karena sel kanker tersebut menyerang otak, sistem saraf Khanza pun menjadi rusak. Jadi, saat ini gadis kecil tersebut harus menjalani hari-hari seperti bayi lagi. Asupan gizi diterima hanya dapat melalui infus karena Khanza belum bisa mencerna makanan seperti biasa. Walaupun dirinya harus mengakui kondisi Khanza saat ini, namun Nurhasnah bersyukur karena selama perawatan anaknya, tidak ada biaya pelayanan kesehatan yang harus ia keluarkan. Semua dijamin oleh BPJS Kesehatan melalui Progam JKN-KIS. Nurhasnah dan anaknya sudah terdaftar sudah memiliki jaminan kesehatan sejak PT Askes (Persero) belum bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan. “Saya ikuti saja prosedur yang sudah ditetapkan, mulai dari Puskesmas sampai ke rumah sakit. Karena belum ada rumah sakit di Serang yang memiliki kompetensi untuk perawatan anak saya, jadi harus dirujuk ke RSUD Kabupaten Tangerang. Intinya, apapun yang sudah ditentukan, kita ikuti sehingga tidak akan mengalami kendala,” ungkap peserta JKN-KIS yang termasuk dalam segmen Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU-PN) ini. Berdasarkan pengalamannya sendiri, warga Kota Serang ini mengaku kualitas pelayanan yang diterima sebagai peserta JKN-KIS sangat baik. Ia tidak pernah mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan seperti yang diceritakan masyarakat dari mulut ke mulut tersebut. Kehadiran Program JKN-KIS di Indonesia ini memberikan angka harapan hidup lebih besar bagi masyarakat yang menderita penyakit berat dengan biaya tinggi. Nurhasnah berharap Program JKN-KIS ini terus ada membantu seluruh masyarakat di Indonesia, khususnya bagi yang tidak mampu. “Sakit tidak ada yang tahu kapan datangnya. Jangan tunggu sakit untuk menjadi peserta JKN-KIS. Biaya pelayanan kesehatan semakin hari semakin mahal. Orang kaya sekalipun bisa jatuh miskin karena sakit jika tidak memiliki jaminan kesehatan,” tutup Nurhasnah.(Adv/Mul/Fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: