Ekspor Ikan Tuna Tersendat, Nelayan Pilih Cari Ikan Layur dan Bawal Putih

Ekspor Ikan Tuna Tersendat, Nelayan Pilih Cari Ikan Layur dan Bawal Putih

CILACAP - Adanya pandemi Covid -19, membuat sejumlah harga ikan di Kabupaten Cilacap merosot. Salah satunya, harga ikan tuna. Diketahui, Kabupaten Cilacap rutin melakukan ekspor ikan tuna ke beberapa negara di Asia maupun Eropa.

BACA JUGA: Said Didu hingga Rocky Gerung Deklarasi KAMI, Denny Siregar: Koalisi Sakit Hati

Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Sarjono mengatakan, adanya PSBB di kota-kota besar yang membuat sejumlah pegawai tak beraktivitas, ditambah beberapa negara juga membatasi jumlah lalu lintas barang membuat ekspor tersendat. "Biasanya harga ikan tua dua kali lipat dari biasanya. Harga ikan tuna pada tingkat nelayan sekitar Rp 80 ribu per kilogram, kini hanya Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogramnya," kata dia seperti dikutip dari Radar Banyumas (Fajar Indonesia Network Grup).

BACA JUGA: Modus Riset Seksual Swinger, Dosen UNU Yogyakarta Ngaku Lecehkan Sejumlah Wanita

Selain itu, kondisi diperparah dengan lesunya sektor kuliner. Restoran dan rumah makan banyak mengalami penurunan omzet sehingga menyebabkan pengurangan daya beli konsumen dan menumpuknya jumlah ikan. "Banyak nelayan penangkap ikan tuna yang beralih tangkapan ke komoditas lain karena dirasa lebih menguntungkan, seperti ikan layur dan bawal putih," ujar Sarjono. (ray)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: