Jelang Akhir Tahun, Belanja Daerah Masih 50 Persen

Jelang Akhir Tahun, Belanja Daerah Masih 50 Persen

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, rata-rata realisasi belanja daerah baru mencapai 50 persen hingga November 2021. Menteri Keuangan Sri Mulyani lagi-lagi menyatakan, bahwa penyerapan belanja anggaran daerah (APBD) menjelang akhir tahun sangat lamban. "Hanya Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta saja yang realisasi belanjanya di atas 66 persen. Sementara itu sisanya masih mengecewakan," kata Sri, dalam Kongres AAIPI 2021, Selasa (23/11/2021). Sri menyebut, provinsi yang realisasinya masih mengecewakan itu salah satunya Maluku. Pasalnya, serapan belanja daerah itu baru 39 persen. "Data ini berdasarkan 18 November 2021. Karena tutup buku belanja anggaran persis 24 Desember. Praktis kita hanya punya waktu 1 bulan untuk mengeksekusi APBN dan APBD," tegasnya. Sri menjabarkan, bahwa secara nasional realisasi pendapatan daerah sebesar Rp841,65 triliun, sedangkan belanja daerah hanya Rp730,13 triliun. Artinya, terjadi lebih (surplus) pendapatan senilai Rp111,52 triliun atau 15,27 persen dari belanja APBD. "Ada 493 daerah yang mengalami surplus pendapatan-belanja, terdiri dari 30 provinsi, 375 kabupaten, dan 88 kota," ujarnya. Wilayah Jawa Timur memiliki surplus tertinggi, lanjut Sri, yakni sebesar Rp18,59 triliun. Sedangkan surplus terendah ada di Maluku dengan Rp597,91 miliar. "Untuk defisit tertinggi ada di wilayah Sumatra Barat sebesar Rp19,8 triliun dan terendah di Bali sebesar Rp128,66 miliar," pungkasnya. (der/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: