Penjualan Teh Indonesia ke Malaysia Capai Rp57 Miliar

Penjualan Teh Indonesia ke Malaysia Capai Rp57 Miliar

JAKARTA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III berhasil membukukan transaksi penjualan teh senilai 4 juta dolar AS atau Rp57 miliar dalam ajang Selangor International Expo Food and Beverage (SIE F&B) 2021 di Kuala Lumpur, Malaysia. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi mengatakan, partisipasi Kementerian Perdagangan dan PTPN III Holding pada pameran ini bertujuan untuk terus mendorong kinerja ekspor Indonesia ke Malaysia, khususnya sektor makanan dan minuman (mamin) pascapandemi Covid-19. “Transaksi yang terjadi pada pameran ini menunjukkan bahwa produk mamin Indonesia sangat diminati pasar Malaysia,” kata Didi dalam keterangannya, Selasa (23/11/2021). Atase Perdagangan di Malaysia Deden Muhammad Fajar Shiddiq mengungkapkan, menurut data Departemen Statistik Malaysia, total impor Malaysia untuk produk teh dari Indonesia pada periode Januari–September 2021 sebesar 39,6 juta ringgit Malaysia atau sekitar Rp134,8 miliar. "Nilai ini naik 8,25 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," ujarnya. Lebih lanjut Deden menjelaskan, angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara asal impor teh kedua setelah Tiongkok untuk Malaysia. "Ini harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk terus meningkatkan penjualan teh Indonesia ke Malaysia. Kami menggandeng Asosiasi Teh Malaysia sebagai mitra untuk melakukan promosi teh di sini,” ucap Deden. Sementara Asisten Manager Marketing Division PTPN III Holding Asep Barkah menyampaikan, selama empat hari penyelenggaraan, produk teh PTPN III Holding banyak mendapatkan permintaan dari pengusaha teh di Malaysia. Hal ini mengingat negeri jiran ini merupakan salah satu negara tujuan ekspor teh Indonesia. “Volume ekspor teh curah (bulky) Indonesia ke Malaysia setiap tahun tercatat sekitar 8.500-9.500 ton. Pada SIE 2021 ini, kami berhasil mendapatkan tiga kontrak dengan nilai total sebesar 4 juta dolar AS dan tidak menutup kemungkinan transaksi akan terus bertambah karena proses penjajakan telah berhasil dilakukan,” tutur Asep. Saat ini, kata dia, perdagangan teh secara global mengalami persaingan yang cukup kompetitif. Berbagai negara lainnya seperti Kenya, Sri Lanka, dan India berupaya memasuki pasar Malaysia yang masyarakatnya mempunyai tingkat konsumsi teh cukup tinggi. “Namun demikian, teh Indonesia masih menjadi primadona bagi masyarakat Malaysia dengan karakter mutu dan rasa yang sesuai dengan selera pasar Malaysia,” ucapnya. (der/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: