Subsidi Energi Naik 20 Persen hingga Oktober 2021

Subsidi Energi Naik 20 Persen hingga Oktober 2021

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, Realisasi belanja subsidi energi mencapai Rp97,6 triliun hingga Oktober 2021. Nilai subsidi ini naik 20 persen dari realisasi periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 81,3 triliun. "Jika subsidi energi naik dipicu peningkatan harga minyak dunia serta perpanjangan diskon tarif listrik rumah tangga dan UMKM sebesar Rp 7,5 triliun," kata Sri, dalam konprensi pers APBN Kita, Jumat (26/11/2021). Sri merinci, aliran subsidi energi dikucurkan ke bahan bakar minyak (BBM) solar sebanyak 11,67 juta kiloliter. Kemudian subsidi LPG tabung 3 kg sebesar 5.547,8 juta kg, pelanggan subsidi listrik 37,97 juta pelanggan, dan volume konsumsi listrik subsidi 46,84 TWh. Selain itu, realisasi subsidi non energi juga meningkat 6,8 persen menjadi Rp46,9 triliun pada Oktober 2021 dari Rp 43,9 triliun pada Oktober 2020. "Realisasi subsidi non energi naik dipicu program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang memberikan subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) dan subsidi upah," terangnya. Sri menjelaskan, penyaluran subsidi non energi sejak Januari-Oktober 2021 diberikan dalam bentuk subsidi bunga KUR kepada 6,3 juta debitur, penyaluran kredit KUR senilai Rp37,2 triliun. "Terakhir, subsidi bantuan uang muka (SBUM) untuk 104,2 ribu unit rumah. Harapannya, bisa untuk membantu masyarakat berpendapat rendah," pungkasnya. (der/fin).

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: