Usai Ditanya Asal Sekolah Lalu Diclurit, Siswa SMK Tewas

Usai Ditanya Asal Sekolah Lalu Diclurit, Siswa SMK Tewas

RANGKASBITUNG - Pelajar SMK Setia Budhi Rangkasbitung berinisial RG (15) tewas setelah dikeroyok tiga orang tidak dikenal di Jalan Cileles – Malingping di Blok Karang, Desa Sukanegara, Kecamatan Gunungkencana, Kabupaten Lebak, Rabu (24/11) sekira pukul 16.30 WIB. Korban mengalami luka berat di bagian pinggang akibat sabetan celurit yang menembus ke bagian ginjal. Informasi yang dihimpun Radar Banten, pada Rabu pagi RG masih masuk sekolah. Sore hari, dia dan dua rekannya menuju Curug Munding (air terjun), Kecamatan Gunungkencana. Di sana, dia hanya foto-foto bersama rekan-rekannya. Ketika pulang dari Curug Munding, motor yang ditumpangi RG dibuntuti tiga orang pelaku. Di perjalanan menuju Gunungkencana, tiga orang mendekati motor yang ditumpangi RG. Dia kemudian menggertak RG dan kedua rekannya. Setelah itu, para pelaku yang membawa celurit bertanya kepada korban. Mereka menanyakan asal sekolah RG dan rekan-rekannya. RG kemudian menjawab, bahwa dia sekolah di SMK Setia Budhi Rangkasbitung. Tanpa basa-basi, pelaku langsung melayangkan celurit yang dibawanya ke bagian perut korban dan tubuh yang lain. Korban kemudian terjatuh dari motor dan para pelaku kabur ke arah Gunungkencana. Warga yang melihat kejadian itu langsung melaporkan kasus penganiayaan dan pengeroyokan itu ke Mapolsek Gunungkencana. Polisi yang datang ke lokasi kejadian langsung mengevakuasi korban dan membawanya ke Puskesmas Gunungkencana. Setelah dilakukan pertolongan pertama dan dianalisa kondisi luka korban, tim medis puskesmas merujuk RG ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung. Kapolsek Gunungkencana Inspektur Polisi Satu (IPTU) Budiono membenarkan, telah terjadi tindakan penganiayaan atau pengeroyokan terhadap seorang pelajar di ruas Jalan Sukanegara, Kecamatan Gunungkencana. Korban merupakan warga Tambakbaya, Kecamatan Cibadak. Dia dan dua rekannya main ke Curug Munding pada Rabu sore dan pulang dari tempat wisata tersebut dibuntuti tiga orang yang menumpangi motor Yamaha NMax. “Jadi, di Curug Munding korban dan pelaku ini enggak mandi. Hanya foto-foto saja. Setelah itu, mereka pulang dan dibuntuti para pelaku,” kata Iptu Budiono kepada Radar Banten, kemarin. Korban RG, lanjutnya, meninggal dunia di RSUD Adjidarmo Rangkasbitung. RG ini mengalami luka berat di bagian pinggang dan ginjalnya karena terkena senjata tajam jenis celurit. Dia menduga, para pelaku telah merencanakan aksi tersebut. “Tapi saya belum bisa pastikan hal itu. Karena sekarang, tim dari Polsek Gunungkencana dan Satreskrim Polres Lebak masih melakukan penyelidikan. Ditambah lagi, pelaku masih misterius dan rekan korban yang ikut ke Curug Munding belum dimintai keterangan terkait peristiwa nahas tersebut,” jelasnya. Ditanya apakah para pelaku merupakan geng motor yang meresahkan masyarakat, Budiono menyatakan, pihaknya tidak bisa berandai-andai terkait masalah tersebut. “Enggak tahu, kita belum bisa katakan soal itu (geng motor-red). Karena, pelakunya belum kita amankan,” tegasnya. Kepala SMK Setia Budhi Rangkasbitung Iwan Hermawan membenarkan, pelajar SMK Setia Budhi Rangkasbitung berinisial RG meninggal dunia. Namun, untuk penyebabnya apakah menjadi korban pengeroyokan atau bukan, dirinya tidak tahu. “Iya, RG ini siswa kami kelas X. Dia merupakan anak yang baik dan pagi harinya masuk sekolah. Tapi, malam hari saya menerima informasi RG meninggal dunia,” ungkapnya. Korban dikenal dekat dengan teman-temannya di sekolah. Dia memiliki cita-cita menjadi polisi dan menjadi salah satu siswa yang rajin di sekolah. “Cita-citanya saja ingin menjadi anggota polisi,” terangnya singkat.(gw)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: