Infrastruktur Minim, Harus Ada Niat Kepala Daerah Bangun Sumbawa

Infrastruktur Minim, Harus Ada Niat Kepala Daerah Bangun Sumbawa

JAKARTA - Permasalahan terhadap infrastruktur jadi salah satu alasan penghambat kemajuan Kabupaten Sumbawa, di Nusa Tenggara Barat (NTB). Bahkan, terkait kondisi yang ada jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa baru sedang berupaya membangun infrastruktur di daerahnya tersebut, dimulai dari dermaga, jaringan telekomunikasi, bendungan, dan lainnya. Institute for Development of Economics and Finance Enny Sri Hartati menilai, pembangunan dari infrastruktur daerah itu tanggung jawab kepala daerah. Menurutnya, kadang kepala daerah terkendala dengan APBD dan dalam menyusun anggarannya. "Yang ada keputusan keputusan politis, ada yang orientasinya dan projek itu kan. Dan orientasinya lagi hanya hanya sekedar penyerapan anggaran," kata Enny, Kamis (3/12) Kepala daerah, kata dia, karena hanya fokus penyerapan anggaran akhirnya berpikir melakukan kegiatan apa yang bisa habis sampai akhir tahun. "Mereka penyerapan anggarannya berapa persen hanya untuk mengerjakan itu. Enggak mampu selalu tidak sampai," katanya. Dia juga mengakui infrastruktur yang lambat sangat menghambat laju perekonomian masyakarat. Padahal seharusnya, dana yang terbatas fokus infrastruktur yang benar-benar mampu menopang atau memberikan nilai tambah terhadap aktivitas ekonomi. "Jelas itu kan butuh perencanaan yang matang, stepnya jelas dan multiyears. Persoalannya setiap anggaran-anggaran itu selalu potensial. Tetapi ya kembali lagi akhirnya birokrasi kita balik lagi ya fokus penyerapan anggaran," tuturnya. Salah satu paslon peserta pilkada di wilayah ini; Jarot-Mokhlis mengamini berbagai keluhan masyarakat Sumbawa. Keduanya berkeinginan membangun infrastruktur konektivitas antara wilayah yang akan memperlancar akses masyarakat dari desa ke desa dan desa ke kota. "Kami akan membangun infrastruktur konektiviti antara wilayah yaitu jalan-jalan penghubung dan pelabuhan. Efek domino dari sulitnya akses jalan akan menghambat pembangunan sarana dan prasarana, hal ini juga akan berdampak pada segala bidang contoh saja pendidikan, pertanian, perdagangan dan lain sebagainya," kata Jarot. Selain jalan, Jarot-Mokhlis yang bernomor 5 ini akan membangun konektivitas atau infrastruktur pelabuhan penunjang pariwisata dan nelayan yang ada di sejumlah wilayah yang punya potensi besar, seperti di Pulau Moyo dan spot-spot lainnya yang bisa dikembangkan. Seperti pulau Moyo, tambahnya, begitu banyak kapal pesiar yang datang tetapi tidak ada tempat untuk kapal itu menyandar atau bermalam sehingga dampak dari datangnya tamu itu tidak bisa dinikmati masyarakat di wilayahnya. Dihubungi terpisah, Kepala Bappeda Kabupaten Sumbawa, Junaidi mengklaim, Pemkab Sumbawa saat ini terus upaya untuk membangun infrastruktur di wilayah. Dan upaya ini sudah mulai dilaksanakan tahun 2020, dan beberapa sedang dalam perencanaan pembangunan, dan menyiapkan administrasi untuk bisa memperoleh bantuan Pemerintah pusat terkait pengadaan lahannya. "Beberapa infrastruktur akses jalan ke pulau sudah mulai dibangun, ada yang sudah selesai dan juga dalam proses pengerjaan. Kemudian, kami sedang berupaya tingkatkan sarana transportasi apung demi kelancaran masyarakat dalam bertransportasi. Semua butuh proses dan bertahap," kata Junaidi. Selain itu, dia mengungkapkan , kini Pemkab Sumbawa juga lagi siapin rencana pembangunan bendungan kerekeh di Kecamatan Unter Iwes. Bahkan, pihaknya telah bersurat ke Pemerintah Pusat, agar harapannya dapat menerima membantuan dari segi pengadaan lahannya. "Disana (Kerekeh) juga ada juga infrastruktur lain yang bisa kita manfaatkan, kaitan dengan air baku, juga bisa mengatasi banjir, listrik dan pariwisata," tandasnya. (bkg/rls/fin)

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


admin

Tentang Penulis

Sumber: