News

Megawati Soekarnoputri Pertanyakan Kebijakan UKT Mahal: Negara Harus Membiayai

fin.co.id - 2024-05-25 18:32:34 WIB

Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK

fin.co.id - Mahalnya biaya pendidikan masih menjadi polemik bagi masyarakat Indonesia, terutama di kalangan kurang mampu.

Penetapan besaran uang kuliah tunggal (UKT) dan iuran pembangunan institusi (IPI) berdasarkan Permendikbud No. 2 Tahun 2024 dinilai menjadi akar permasalahan.

Protes dilayangkan oleh berbagai kelompok mahasiswa telah menarik perhatian sejumlah pihak, mulai dari akademisi hingga politikus.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri turut angkat bicara mengenai polemik ini.

BACA JUGA: Prabowo Ingin Gratiskan Uang Kuliah, Hotman Paris: Apa Cukup Uang APBN?

Hal ini disampaikannya ketika berpidato di Rakernas V PDIP di Beach Coty International Stadium Ancol, Jakarta pada Jumat, 24 Mei 2024.

Menurutnya, pemerintah harus bisa memperhitungkan kebijakan sebelum diterapkan.

Bahkan, seharusnya pemerintah membiayai kuliah agar generasi muda bisa melanjutkan pendidikan tinggi.

"Urusan pendidikan (UKT) sekarang saya saja ngelihat koran pusing. Kenapa sih? Enggak ada apa hitungan bahwa kalau untuk anak-anak yang tidak berpunya, negara itu harus membiayai. Kenapa sih kok kayak enggak ada?" ungkapnya.

BACA JUGA: Megawati Goda Puan Jadi Ketum PDIP, Said Abdullah: Dibahas di Kongres Partai

Padahal, ia menekankan, para mahasiswa tersebut merupakan generasi penerus bangsa.

"Semuanya dimahalkan anak-anak kita yang akan menggantikan kita, terjadi regenerasi," sambungnya.

Ia pun meminta para kadernya turut bergerak memperjuangkan kepentingan rakyat, termasuk di bidang pendidikan.

"Masa enggak terbakar ya? Kalau ngomong kayak gini ini kayaknya hanya halah ibu ngomong begitu doang. Enggak ada namanya gerak di dalam jiwa kita bahwa itulah sebetulnya anugerah dari Allah subhanahu wa ta'ala, bahwa kita telah menjadi insan manusia warga negara dari sebuah negara terjajah menjadi negara yang merdeka dan berdaulat," tandas Megawati.

"Mengapa saya selalu marah untuk PDI Perjuangan menjadi partai pelopor? Karena saya berkeinginan sepanjang Indonesia Raya ini ada yang telah diserahkan oleh para pendiri bangsa kepada kita, kita pun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan akan tetap ada untuk bisa juga abadi seperti negara Republik Indonesia yang kita cintai," pungkasnya.

Admin
Penulis