Viral

Viral Rombongan Biksu Berdoa di Dalam Masjid, Ketua MUI: Ini Kebablasan, Rumah Ibadah Umat Islam Bukan untuk yang Lain!

fin.co.id - 2024-05-24 08:30:00 WIB

Viral Rombongan Biksu Berdoa di Masjid, Bupati Temanggung Angkat Bicara

FIN.CO.ID-  Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat bicara soal video viral biksu Budha masuk dan berdoa di masjid di daerah Bengkal, Kranggan, Kabupaten Temanggung. 

Para biksu thudong tersebut diketahui sedang menjalankan tradisi jalan kaki menuju Candi Borobudur menjelang perayaan puncak Tri Suci Waisak. 

Video para biksu singgah dan berdoa di Masjid viral di media sosial sejak Minggu, 19 Mei 2024. Para biksu singgah di masjid tersebut pukul 09.30 WIB.

BACA JUGA:

Ketua MUI bidang dakwa, KH Cholil Nafis menilai, hal itu sebuah kebablasan. Dia mengatakan, non muslim tidak boleh masuk di dalam ruang ibadah di masjid. Apalagi sampai berdoa di sana. 

"Ini kebablasan. Kalau mau terima tamu non muslim jangan di rumah ibadah. Kan masih ada ruang pertemuan lain yang lebih tepat. Rumah masjid itu hanya untuk ibadah umat muslim bukan untuk lainnya" kata Cholil Nafis di akun Instagram-nya @cholilnafis, Jumat 24 Mei 2024.

Nafis melanjutkan, setiap umat Islam harus menjalankan toleransi dengan memberikan kesempatan kepada umat agama lain yang sedang merayakan ritual ibadah dan perayaan hari besar mereka. 

Dalam hal akidah, kata Nafis, bentuk toleransi umat islam memberikan kebebasan kepada umat agama lain untuk melaksanakan ibadah hari raya sesuai keyakinannyadan tidak menghalangi pelaksanaannya. 

Sementara dalam hal muamalah, bekerja sama secara harmonis serta bekerja sama dalam hal urusan sosial bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

Namun, menurut Nafis, membiarkan umat agama lain masuk ke dalam Masjid bukan sebuah toleransi. 

BACA JUGA:

"Batasan toleransi beragama tidak masuk ke dalam ranah akidah dan syariat agama lain karena berpotensi terjadi penistaan dan penghinaan agama" ujarnya. 

Sebelumnya, Penjabat Bupati (Pj) Temanggung Hary Agung Prabowo angkat bicara terkait video tersebut. 

Dia mengatakan bahwa kegiatan jalan kali oleh biksu tersebut memang rutin setiap tahun yang diselenggarakan oleh Bhiksu Thudong. Mulai dari perbatasan Kecamatan Kaloran sampai dengan perbatasan Kabupaten Magelang.

"Di perbatasan Kaloran sudah kita terima bersama forkopimda, dan di sana juga ada kegiatan seremonial, dan setelah itu, mereka berjalan kaki. Setiap lima kilometer, mereka berhenti untuk istirahat, karena kondisi setiap biksu bervariasi. Ada yang sudah tua dan ada juga yang masih muda," katanya.

Admin
Penulis