Penumpang Minta Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Dibarengi dengan Pelayanan

Penumpang Minta Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Dibarengi dengan Pelayanan

Sejumlah penumpang KRL di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Senin 29 April 2024.-FIN/Sabrina Hutajalu/Disway Group-

FIN.CO.ID - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter Indonesia masih menggodok penyesuaian tarif Kereta Rel Listrik (KRL). Sejumlah penumpang tak setuju jika kenaikan tarif itu tidak dibarengi dengan pelayanan yang lebih baik.

Melina, salah seorang penguna KRL saat ditemui FIN.CO.ID dari Disway Group di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Senin 29 April 2024. Dia mengatakan, keberatan dengan rencana keaikan tarif KRL itu kalau pelayanannya tidak lebih baik.

BACA JUGA:

"Saya enggak setuju kalau tarif naik, kalau pelayanannya sama saja," ujar Melina.

Melina juga mengeluhkan betapa sulitnya jika ingin transit (pindah kereta) saat ini, tidak seperti dahulu. "Udah gitu kan sekarang mau transit juga ribet, gak kaya dulu yang satu kali transit aja," tambahnya.

Senada dengan Melina, Winati yang sehari-harinya menggunakan KRL ke tempat kerja berharap, KAI Commuter bisa meningkatkan pelayanan seperti menambah gerbong khusus wanita.

"Kalau bisa gerbong khusus wanita ditambah lagi, saya ikhlas tarif naik. Asal gerbong wanita ditambah," pungkasnya.

Winati berharap, dengan ditambahnya gerbong wanita bisa mengurangi tindak pelecehan seksual. Karena, kata dia, kekhawatiran dirinya terhadap kasus pelecehan tersebut kerap kali menjadi pikirannya.

"Kita lihat kan banyak sekarang di medsos pelecehan seksual, kalau bisa gerbong khusus wanita ditambah, itu aja sih," kata Winati.

Direktur Utama PT KAI Commuter (KCI) Asdo Artriviyanto mengatakan, tarif KRL Jabodetabek akan naik tahun ini. Menurutnya, saat ini KAI masih menunggu pihak regulator, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Masalah kenaikan tarif nanti pemerintah akan menetapkan. Akan ada kenaikan, ada. Tunggu tanggal mainnya," ujar Asdo.

Ia menjelaskan layanan KRL Commuter Line merupakan layanan penugasan public service obligation (PSO). Pihaknya hanya menjalankan penugasan tersebut saja dan komponen tarifnya juga dihitung langsung oleh Kemenhub.

Direktur Operasional PT KAI Commuter Broer Rizal mengatakan, PT KAI Commuter masih menunggu putusan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait dengan rencana kenaikan tarif kereta rel listri atau KRL. "Urusan tarif (KRL) ada pada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan," ujarnya saat jumpa pers di Jakarta, Selasa 23 April 2024.

BACA JUGA:

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Mihardi

Tentang Penulis

Sumber: