Alasan Kemenhub Naikan Tarif KRL Jadi Rp5000

Alasan Kemenhub Naikan Tarif KRL Jadi Rp5000

Ilustrasi KRL.-KAI-

JAKARTA, FIN.CO.ID - Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji usulan kenaikan tarif KRL Commuter Line pada April 2022.

Rencananya, ongkos KRL akan naik dari Rp 3.000 menjadi Rp 5.000 untuk 25 km pertama. Sedangkan 10 km selanjutnya bakal dikenakan penambahanan biaya Rp 1.000.

Kasubdit Penataan dan Pengembangan Jaringan Direktorat Lalu Lintas dan L Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Arif Anwar mengatakan, rekomendasi usulan kenaikan tarif merupakan hasil kajian kemampuan membayar (ability to payment) dan kesediaan pengguna untuk membayar (willingness to pay) kereta api perkotaan.

(BACA JUGA:KRL Commuter Line Sementara Kembali Gunakan Tiket Kertas)

"Dari hasil survei tadi ini masih ada tahap diskusi juga. Kita akan usulkan penyesuaian tarif KRL kurang lebih Rp 2.000 pada 25 km pertama," kata Arif di Jakarta, Kamis 13 Januari 2022.

Arif menuturkan, berdasarkan survei yang dilakukan di lingkup Jabodetabek, rata-rata kemampuan membayar masyarakat sebesar Rp 8.486 untuk ongkos KRL. Sementara kesediaan membayar masyarakat pada moda Commuter Line sebesar Rp 4.625.

Total responden yang berasal dari semua lintas KRL seperti Bogor, Bekasi, Serpong dan Tanggerang sebanyak 6.841 orang. Terdiri dari responden pria 51 persen (3.577 orang) dan Wanita sebesar 49 persen (3.364 orang).

(BACA JUGA:Tok! Rencana KRL Premium Dibatalkan)

"Sedangkan komposisi responden adalah pekerja sebesar 53 persen, produktif lain (sektor informal) 23 persen, serta pengguna untuk wisata dan rekreasi sebanyak 8 persen, dan 18 persen untuk keperluan lain," pungkasnya. (der/fin)

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Derry Suta

Tentang Penulis

Sumber: