Kafe Kaifa

Kafe Kaifa

Suasana Kafe Kaifa. mengambil air minum di trotoar Madinah.--Disway.id

Berikut pesan terakhir Sun Yat Sen sebelum tutup usia. Saya terjemahkan pakai google translate, kwkwkwwkkw, soalnya panjang banget, lama ngetikmya kalo terjemahkan sendiri. Selama empat puluh tahun saya mengabdikan diri pada perjuangan revolusioner. Tujuan saya adalah untuk mencapai kebebasan dan kesetaraan bagi Tiongkok. Berdasarkan pengalaman saya selama empat puluh tahun, saya melihat bahwa untuk mencapai tujuan ini, kita harus membangkitkan semangat seluruh bangsa dan bersekutu dengan negara-negara yang mau memperlakukan Tiongkok dengan pijakan yang setara. Kalau begitu mari kita bangkit dan berjuang bersama! Revolusi belum tercapai!” Dalam surat terakhirnya kepada Uni Soviet, ia mengungkapkan harapan bahwa “harinya akan segera tiba ketika Uni Soviet, sebagai teman dan sekutu, akan menyambut Tiongkok yang kuat dan mandiri serta Tiongkok dalam perjuangan besar.” demi pembebasan rakyat tertindas di dunia, kedua negara kita akan maju bergandengan tangan untuk meraih kemenangan. Luar biasa juga kalo dipikirkan, 40 tahun perjuangan Sun Yat Sen.

Rizal Falih

Saya mau cerita mudik kemaren malam. Tujuan Makassar. Pulang kerja, saya bersama keluarga langsung start menuju bandara. Meski jadwal keberangkatan jam 21.30. Diantar keponakan. Saat berbuka tiba, kami sudah sampai di pintu keluar tol bandara. Menepi sejenak untuk berbuka puasa. Selesai berbuka, langsung menuju terminal 2E. Maskapai penerbangan sejuta umat. Sampai di ruang cek in, ternyata antrian sudah panjang. Hanya ada 4 loket yang dibuka, semua antrianya sudah sampai di pintu masuk. Dalam hati berpikir, beruntung ke bandara lebih cepat.

Sehingga masih banyak waktu untuk melakukan cek in. Sebenernya sudah melalui online.

Namun karena banyak barang yang harus masuk bagasi, sehingga tetap harus melalui counter.

Kurang lebih satu jam proses check in pun selesai. Masih ada waktu satu jam sebelum boarding.

Masih cukup waktu untuk sholat jama' Isya dan Maghrib lalu dilanjukan dengan Tarawih dan Witir. Jam 21.00 sudah di ruang tunggu. Sesuai pengumuman kami masuk ke gate 7. Tidak ada petugas. Ruang tunggu sudah seperti pasar, ramai sekali orang yang hendak mudik. Karena tidak kunjung ada panggilan untuk masuk pesawat, saya berpikir pesawat delay, seperti biasanya. Saya pun tidur ayam. Sementara yang lain tidak. Sampai jam 22.30 ada pengumuman bahwa penerbangan dipindahkan ke Gate 5. Semua penumpang kompak berteriak Huuu. Antrian panjang mengular, sudah seperti antrian penumpang kapal laut dihari-hari mudik di pelabuhan Merak. Penuh dan berdesak-desakan.

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

@Everyday Mandarin.. "Pak DI yang sedang berada di Songkou. Kakek buyut Sandra Dewi berangkat dr sana ke Nanyang. Coba ditelusuri dan kabari ke kerabatnya di Songkou kl keturunannya yang berlayar ke Bangka, sedang merugikan negara 217 trilyun", tulis pak EM di CHDI kemarin. Saya jadi ingat, tahun 1989, saat lagi di Calgary Kanada - oleh orang Telkom (negara bagian Alberta), saya diajal berhenti di sebuah rumah.. "Tahu ini rumah siapa..?". "Tidak tahu.." "Coba tebak.." "Gubernur Alberta..?". "Bukan. Anda pasti surprise. Ini rumah kakek neneknya Meriam Belinna. Selebritis di negara Anda..".. ### Ha ha.. Ternyata. Padahal saya tidak merasa surprise. Tapi tetap harus pura-pura surprise..

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Ini adalah kisah tentang sopir taksi dan penumpangnya. Penumpang yang duduk di belakang ingin bertanya sesuatu. Agar lebih akrab, ia menepuk pundak sopir. Sopir, yang pundaknya ditepuk, tiba-tiba bereaksi sangat ekstrem. Dia terlonjak kaget sembari berteriak kencang dan kehilangan kendali setir. Huft, hampir saja terlibat kecelakaan fatal. Sopir menepikan mobil dan berusaha keras untuk menenangkan hatinya. Tubuhnya gemetaran. Sopir itu kemudian berkata kepada penumpangnya, “Tolong jangan menepuk dari belakang seperti itu, saya sungguh ketakutan.” Karena bingung dengan reaksi berlebihan sopir, penumpang pun berkata, “Maaf, saya tidak tahu kalau hal seperti itu bisa mengejutkan Pak Sopir. Saya cuma menepuk pelan agar kita bisa ngobrol lebih akrab." Sopir kembali menjawab, “Saya juga minta maaf, sepenuhnya ini bukan kesalahan Anda. Hari ini merupakan hari pertama saya menjadi sopir taksi." "Lho, emang Pak Sopir kerja di mana sebelumnya?" tanya penumpang. "Sebelumnya, saya adalah sopir mobil jenazah dan profesi ini sudah saya jalani selama 30 tahun.” 

Rihlatul Ulfa

Kematian 6 relawan asing dari badan amal Amerika Serikat World Central Kitchen akibat serangan rudal Israel pada senin lalu membuat marah sekutu di Eropa. Beberapa negara mempertimbangan penghentian penjualan senjata. Menteri Luar Negeri Prancis Sebastien

Sejourne mengatakan "Tidak ada yang membenarkan tragedi seperti itu" Perdana Menteri

Inggris Rishi Sunak pun mengatakan dia "terkejut" dengan kematian para relawan. Di luar Eropa, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa penyerangan pekerja bantuan sosial "benar-benar tidak dapat diterima" sementara pimpinan Australia Anthony Albanese mengatakan negaranya "marah" Israel mengatakan serangan yang menewaskan para pekerja bantuan adalah kesalahan yang tragis, militernya memecat dua perwira

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Ari Nur Cahyo

Tentang Penulis

Sumber: