FIN.CO.ID- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen R Nugraha Gumilar menilai, oknum anggota TNI yang terekema dalam video viral sedang menganiaya seorang pria warga Papua, merupakan kenakalan prajurit TNI.
Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh pihak untuk tidak menyamakan perbuatan oknum TNI tersebut ke seluruh prajurit TNI. Terlebih, jumlah TNI sangat banyak.
"TNI ini jumlahnya ratusan ribu ya mbak. Kejadian seperti ini kita harus liat pepatah: tiada gading yang tidak retak. Tidak ada yang sempurna di dunia ini pak bu. Jadi di satu sisi kita mengakui kenakalan oknum ini, tapi tidak fair juga, tidak adil juga, kalau dikatakan ini menjadi gambaran perilaku TNI secara ke seluruh orang," kata Nugraha kepada wartawan, Selasa, 26 Maret 2024.
BACA JUGA:
- Kronologi Oknum TNI Aniaya Anggota KKB Papua: Berawal Dari Defius Kogoya Hendak Bakar Puskemas
- 13 Oknum TNI yang Siksa dan Sayat Warga Papua Ditahan
"Dalam hal ini saya minta juga teman-teman rekan media bisa melihat ini secara arif dan bijaksana, dari segi kegiatan kekerasannya pun tidak setiap hari, tidak setiap bulan, tidak sering, dan yang melakukannya segelintir orang," sambungnya.
Nugraha mengakui organisasi TNI bukan superman dan semua ada titik lemah. Oleh karena itu, pihaknya berupaya melakukan perbaikan-perbaikan.
"Kami akui organisasi kami pun bukan yang superman, semua ada titik lemah yg selalu kita upayakan perbaiki dan perbaiki. Dan itu yang terjadi saat ini bahwa kami berusaha sesempurna mungkin menampilkan TNI yang bersahaja yang bersama rajyat, TNI kuat," imbuhnya.
Sementara itu, Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Papua atas perilaku oknum prajuritnya yang diduga melakukan penganiayaan terhadap anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang bernama Definus Kogoya.
BACA JUGA:
- Kapuspen TNI Sayangkan Oknum TNI Siksa Warga Papua, Sebut Prajurit Tersulut Emosi
- Heboh Video Penganiayaan Anggota KKB Papua oleh Oknum Anggota TNI, Ternyata Definus Kogoya
"Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Papua dan kami akan terus bekerja agar kejadian yang seperti ini tidak terulang lagi masa mendatang, kami akan meningkatkan terus pengawasan-pengawasan kepada satgas yang melakukan tugas di daerah Papua," kata Izak Subden Denma Mabes TNI, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin, 25 Maret 2024.
Izak berjanji kasus ini akan diusut secara tuntas dan akan menindak tegas sejumlah oknum prajuritnya tersebut.
"Kita akan usut tuntas permasalahan ini, apapun yang terjadi disana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti. Tidak ada satupun yang akan lolos dari kasus ini, semua yang terlibat akan dihukum sesuai aturan yang berlaku," ungkapnya.
Ia mengaku tindakan yang dilakukan oleh sejumlah oknum tersebut melanggar hukum dan mencoreng nama baik TNI.
"Saya sebagai pangdam cendrawasih, atas nama TNI AD, mengakui bahwa perbuatan ini tidak dibenarkan, perbuatan ini melanggar hukum. Perbuatan ini mencoreng nama baik TNI. Perbuatan ini mencoreng upaya penanganan konflik di Papua," imbuhnya.
Lebih lanjut, Izak berjanji tindakan seperti ini tak akan tetjadi lagi. Kata Izak, TNI akan melakukan langkah-langkah sesuai dengan kearifan lokal untuk menyelesaikan permasalahan di Papua.