Guru Besar UIN Soroti Suara PSI yang Naik Tak Wajar Hanya Dalam Sehari
Suara PSI naik tak wajar--
FIN.CO.ID- Kenaikan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dinilai tidak wajar. Hanya dalam sehari, perolehan suara PSI melonjak drastis. Dari mulanya 2,7 persen, jadi 3,12 persen.
Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Burhanuddin Muhtadi ikut menanggapi lonjakan suara partai yang dipimpin anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep itu.
"PKB naik turun suaranya smooth sejak awal. Demikian juga dengan partai-partai lain. Sementara perolehan suara PSI 'meledak' hanya dalam beberapa hari terakhir saja" kata Burhanuddin Muhtadi di akun X pribadinya, dikutip pada Minggu 3 Maret 2024.
BACA JUGA:
- PSI Dapat Tambahan Suara, Grace Natalie: Hal Wajar
- Kaesang Bidik Suara di Jabar dan Jatim: PSI Sangat Bisa!
Dia mengatakan, biasanya perhitungan suara masuk jika sudah di atas 50 persen, maka suara partai tidak akan naik begitu besar.
"Biasanya kalau data masuk di Sirekap sudah besar dan proporsional, suara partai-partai tidak akan sedinamis ini" katanya.
Lebih lanjut, di cuitan lainnya, Burhanuddin mengatakan, pihaknya akan menguji formulir C1 di TPS dan sample di Quick Count.
"Untuk mengujinya, kami akan bandingkan formulir C1 di TPS sample quick count kita dengan data KPU yg tersedia di Sirekap. Saatnya kita gunakan fungsi utama quick count, yakni mengontrol KPU.
Sebelumnya 26 Februari 2024 masih berada di 2,7 persen dengan suara masuk di Sirekap sebesar 64.61 persen.
Namun, pada 2 Maret 2024, suara PSI melonjak naik jadi 3,13 persen dengan progres suara masuk 65 persen.
BACA JUGA:
- Kaesang Bilang Hati dan Jiwa Raga Bapaknya Ada di PSI
- Grace Natalie Sebut Penambahan Suara saat KPU Rekapitulasi Hal Wajar
Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menilai wajar adanya penambahan suara saat KPU melakukan rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024.
Oleh karena itu, dia mengingatkan semua pihak agar tidak tendensius dalam menyikapi penambahan suara untuk PSI.
“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace Natalie dalam siaran resmi PSI di Jakarta, Sabtu 2 Maret 2024.
.jpeg)
Sumber:
