Tidur Masih Suka Ngiler? Ini Lima Cara Mengatasinya Agar Tidak Minder

Tidur Masih Suka Ngiler? Ini Lima Cara Mengatasinya Agar Tidak Minder

Dalam istilah medis ngiler disebut sialorrhea dan hypersalivation. Sumber foto: pinterest--

FIN.CO.ID - Masih ngiler saat tidur? Atau sering ngiler saat tidur? Meskipun dianggap normal, tapi kebiasaan ini bisa membuat Anda minder jika orang lain mengetahuinya.

Ngiler adalah keluarnya air liur dari mulut. Dalam istilah medis, disebut sialorrhea dan hypersalivation.

Sebenarnya, ngiler saat tidur adalah hal yang normal. Pasalnya, mulut terus memproduksi air liur atau saliva, bahkan ketika kita tidur.  Nah air liur itu tidak bisa tertelan semua karena Anda tidur. Ujung-ujungnya air liur keluar dari mulut.

Sialorrhea tidak terjadi tanpa sebab.

Berikut ini adalah ada hal yang bisa menjadi penyebab ngiler saat tidur.

1. Posisi tidur

Tidur tengkurap atau miring dapat memperburuk kemungkinan air liur mengalir keluar dari ujung mulut saat tidur karena tarikan gravitasi. Oleh karena itu, cobalah membiasakan diri untuk tidur telentang, atau berusaha tidur dengan mulut tertutup.

2. Sleep apnea

Ngiler juga bisa disebabkan oleh sleep apnea. Sleep apnea adalah gangguan tidur yang menyebabkan napas terhenti sebentar ketika tidur, akibat adanya penyumbatan pada saluran napas. Hal ini terjadi karena pengidap sleep apnea sangat mungkin membuka mulutnya saat tidur dan mendengkur.

BACA JUGA: 

3. Alergi dan infeksi

Ketika Anda menderita infeksi pernapasan atas atau alergi musiman, tubuh menghasilkan lebih banyak air liur. Ini berguna untuk membantu menyiram kuman atau iritasi dari hidung, tenggorokan, dan mulut Anda—tetapi juga dapat menjadi penyebab ngiler saat tidur.

Alergi juga dapat menyebabkan hidung tersumbat, yang memaksa Anda untuk bernapas melalui mulut. Ini dapat membuat mulut kering yang memicu produksi air liur selama Anda asyik menjelajahi dunia mimpi.

4. Efek samping obat-obatan

Anda mungkin tidak menyadari, jika penyebab tidur ngiler adalah efek samping obat-obatan yang Anda minum.  Beberapa obat yang menyebabkan jumlah saliva meningkat yaitu:

-Antidepresan.

-Obat untuk penyakit Alzheimer.

-Obat yyasthenia gravis (penyakit yang menyebabkan kelemahan pada otot rangka).

5. Mulut kering

Ketika mulut kering, kelenjar ludah menjadi aktif. Jadi, jika Anda mengalami dehidrasi atau tidur dengan mulut terbuka, kelenjar tersebut dapat menghasilkan lebih banyak air liur, membuat Anda ngiler selama tidur.

6. Refluks Asam Lambung

Beberapa orang dengan refluks asam lambung memproduksi air liur berlebih yang merupakan gejala dari kondisi tersebut. Hal ini dapat menyebabkan ngiler saat tidur karena baik makan malam dengan porsi besar serta berbaring di tempat tidur dapat memperburuk refluk asam lambung.

7. Penyakit Neurologis

Penyakit apa pun yang memengaruhi sistem neurologis dapat memengaruhi produksi air liur, menyulitkan untuk menutup mulut di malam hari, atau memengaruhi kemampuan untuk menelan. Oleh sebab itu, penyakit Parkinson, cerebral palsy, dan stroke, semuanya dapat meningkatkan risiko ngiler saat tidur.

Bahasan selanjutnya adalah cara menghilangkan kebiasaan ngiler saat tidur

1. Ubah posisi tidur

Jika Anda selama ini suka tidur menyamping atau tengkurap, sekarang waktunya mengubah posisi tidur favorit Anda. Biasakan tidur telentang dengan menyisipkan guling atau bantal tebal pada kedua sisi tubuh, dan di bawah lutut agar Anda tidak berguling pindah posisi di tengah malam.

Cari juga bantal tidur yang tidak terlalu keras atau terlalu tinggi. Leher tidak harus mendongak atau justru terkulai menunduk selama tidur, cukup menyangga hingga kepala tetap sejajar dengan punggung atas dan tulang belakang.

Posisi tubuh ini bisa menampung air liur di tenggorokan dan gaya gravitasi membantu mencegah air liur keluar merembes dari mulut.

2. Jangan makanan dan minuman tertentu sebelum tidur

Beberapa makanan dan minuman, seperti makanan pedas, asam, atau berlemak, dapat merangsang produksi air liur. Hindarilah mengonsumsi makanan atau minuman ini beberapa jam sebelum tidur.

3. Atasi stres dan kecemasan

Praktikkan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk mengurangi stres dan kecemasan. Stres dapat mempengaruhi produksi air liur, jadi mengelola stres dengan baik dapat membantu mengurangi ngiler.

4. Cek kesehatan mulut dan gigi

Pastikan Anda menjaga kebersihan mulut dan gigi dengan menyikat gigi secara teratur dan membersihkan lidah. Juga, periksakan gigi secara berkala ke dokter gigi untuk memastikan tidak ada masalah gigi atau mulut yang mempengaruhi produksi air liur.

5. Jangan minum alkohol atau merokok

Alkohol dan merokok dapat meningkatkan produksi air liur. Menghindari konsumsi alkohol dan merokok dapat membantu mengurangi ngiler saat tidur. (*)

 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Eko Nugros

Tentang Penulis

Sumber: