SIREKAP Amburadul dan Terhubung di Situs Luar Negeri, Pakar Minta IT KPU Diaudit

SIREKAP Amburadul dan Terhubung di Situs Luar Negeri, Pakar Minta IT KPU Diaudit

Sirekap KPU--

FIN.CO.ID- Pakar telematika AI, OCB dan Multimedia Independen, Roy Suryo meminta agar pihak Forensic IT di Komisi Pemilihan Umum (KPU) diaudit. Hal ini lantaran situs SIREKAP Pemilu banyak alami masalah dalam rekapitulasi suara pemilihan umum, baik Pilpres maupun Pileg. 

"Tegas saya sarankan, periksa dan audit Forensic IT KPU agar legitimasi data yang dihasilkan bisa dipercaya dan sah secara hukum untuk hasil Pemilu 2024," kata Roy Suryo, lewat keterangan tertulis yang diterima fin.co.id, Minggu 18 Februari 2024.

Menurutnya, jika tidak diaudit maka maka hasil SIREKAP ini sangat tidak legitimate dan praktis memang akan selalu dipertanyakan keabsahannya. 

BACA JUGA:

Dia menjelaskan, meskipun sistem SIREKAP berbasis OCR (Optical Character Recognizer) dan OMR (Optical Mark Reader). Namun itu bukan hal baru bahkan embrionya sendiri sudah bisa dibilang kuno semenjak 110 tahun 1914.

Roy menilai KPU tidak bisa memanfaatkan SIREKAP secara maksimal.

"Bahkan lebih bisa disebut asal-asalan karena saking banyaknya kesalahan teknis sampai menjadikanya trending topik selama beberapa hari terakhir, memalukan" tuturnya. 

Kata dia, SIREKAP ini belum pernah diuji teknik dan publik secara benar-benar terbuka dan diawasi oleh tim independen IT yang digelar untuk 38 Provinsi di Indonesia. 

Menurut Roy, tip IT KPU juga dianggap belum layak sebab, sertifikasi yang konon dimilikinya pun hanya dari Kemkominfo dan bukan Institusi yang seharusnya kompeten memberikannya seperti BRIN.

BACA JUGA:

'Itupun hanya diberikan kepada Aplikasi yang bisa diunduh, tidak mencakup SDM atau Operator yang menjalankannya" jelas Roy. 

Oleh karena itu, sambung Roy Suryo, menjadi tidak aneh kalau banyak sekali anomali seperti seringnya angka salah dipindai, misalnya 1 menjadi 7 atau bahkan 4, juga penambahan desimal yang membuat jumlahnya fantastis sampai ribuan.

"Padahal lazimnya 1 TPS hanya berkapasitas 300 orang). Tuduhan adanya algoritma sisipan seperti yang disampaikan berbagai pihak-pun menjadi tidak bisa dihindari, karena kesalahan ini terjadi secara nyaris seperti TSM (Terstruktur Sistematis Masif) di banyak tempat, tidak hanya hitungan jari" katanya. 

Roy Suryo mengatakan, jika ditelisik lebih jauh, sebenarnya SIREKAP yang merupakan bagian dari nilai proyek Pemilu 2024 yang totalnya mencapai Rp 71 triliun ini tidak benar-benar independen dan mandiri dijalankan di Indonesia. 

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Afdal Namakule

Tentang Penulis

Sumber: