Apa Diabetes Insipidus? Kenali Penyebab dan Gejalanya

Apa Diabetes Insipidus? Kenali Penyebab dan Gejalanya

Apa Diabetes Insipidus? Kenali Penyebab Diabetes Insipidus & Gejalanya-FIN/FREEPIK-

FIN.CO.ID-   Penyakit diabetes  mungkin sudah cukup populer dan sudah banyak dikenal. Berbeda dengan diabetes insipidus yang sepertinya kurang awam didengar di telinga. Biarpun namanya mirip, dua gangguan kesehatan ini berbeda dan tidak saling berkaitan.

Diabetes insipidus disebabkan oleh kekurangan atau gangguan ADH. Kondisi yang mempengaruhi hormon ini dapat menjadi penyebab diabetes insipidus. Penyebabnya bervariasi tergantung jenisnya.

Hormon antidiuretik (ADH) membatasi pembuangan cairan tubuh menjadi urine berdasarkan kebutuhan cairan tubuh. Ketika tubuh membutuhkan lebih banyak cairan, ADH bekerja sehingga tubuh memproduksi lebih sedikit urine.

Di bawah ini terdapat faktor-faktor yang menyebabkan diabetes insipidus sesuai dengan klasifikasinya.

BACA JUGA:

1. Diabetes Insipidus Kranial

Diabetes insipidus kranial atau diabetes insipidus sentral terjadi karena kerusakan pada bagian hipotalamus atau kelenjar pituitari di otak. Hipotalamus bertanggung jawab atas produksi ADH, sementara kelenjar pituitari berperan sebagai tempat penyimpanan ADH.

Kerusakan pada hipotalamus atau kelenjar pituitari mengganggu produksi ADH. Beberapa faktor penyebab diabetes insipidus kranial adalah:

·         Tumor otak,

·         cedera kepala berat,

·         operasi otak atau kelenjar pituitari,

·         kelainan genetik seperti sindrom Wolfram,

·         infeksi otak seperti ensefalitis atau meningitis,

·         serta kerusakan otak karena kurangnya aliran darah atau oksigen, seperti pada kasus stroke atau tenggelam. 

Sekitar sepertiga dari kasus diabetes insipidus kranial tidak diketahui penyebabnya (idiopatik).

BACA JUGA:

2. Diabetes Insipidus Nefrogenik

Diabetes insipidus nefrogenik terjadi karena adanya kelainan pada struktur ginjal yang menyebabkan ginjal tidak merespons ADH dengan baik. Kelainan ini dapat bersifat genetik dan hadir sejak lahir (congenital nephrogenic diabetes insipidus).

Selain itu, diabetes insipidus nefrogenik dapat disebabkan oleh penyakit lain yang timbul setelah masa dewasa (acquired nephrogenic diabetes insipidus). Contohnya termasuk efek samping penggunaan lithium dalam jangka panjang, penyumbatan saluran kemih, hiperkalsemia (kadar kalsium yang berlebihan), hipokalemia (kadar kalium yang berlebihan), serta penyakit ginjal kronis.

3. Diabetes Insipidus Dipsogenik

Diabetes insipidus dipsogenik terjadi karena gangguan dalam pengiriman sinyal rasa haus dari otak. Gangguan ini menyebabkan penderitanya selalu merasa sangat haus, sehingga mereka cenderung minum dalam jumlah yang melebihi kebutuhan normal.

Seperti halnya diabetes insipidus kranial, gangguan pada pengiriman sinyal rasa haus dari otak dapat disebabkan oleh kondisi seperti cedera kepala, infeksi, peradangan, tumor otak, atau operasi otak.

BACA JUGA:

4. Diabetes Insipidus Gestasional

Diabetes insipidus gestasional adalah jenis diabetes insipidus yang terjadi eksklusif pada ibu hamil. Hal ini dapat terjadi ketika plasenta mengeluarkan enzim yang mengganggu fungsi ADH. Selain itu, peningkatan produksi prostaglandin juga dapat mengurangi sensitivitas ginjal terhadap ADH.

Meskipun jarang terjadi, diabetes insipidus gestasional biasanya sembuh setelah persalinan. Namun, kondisi ini dapat berulang pada kehamilan berikutnya.

5. Gejala Diabetes Insipidus

Gejala umum yang sering dialami oleh penderita diabetes insipidus mencakup:

·         Rasa haus yang sangat intens meskipun sudah minum banyak air.

·         Serangan buang air kecil yang berlebihan, baik di siang maupun malam hari.

·         Urine yang pucat atau bahkan tidak berwarna.

·         Sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil atau bahkan mengompol saat tidur.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Mega Oktaviana

Tentang Penulis

Sumber: