BACA JUGA:
- Benarkah Minum Jus Buah Sebabkan Diabetes? Simak Penjelasan dr Zaidul Akbar
- 2 Hal Wajib Dipahami Penderita Diabetes Sebelum Mencoba Pengobatan Herbal
2. Diabetes Insipidus Nefrogenik
Diabetes insipidus nefrogenik terjadi karena adanya kelainan pada struktur ginjal yang menyebabkan ginjal tidak merespons ADH dengan baik. Kelainan ini dapat bersifat genetik dan hadir sejak lahir (congenital nephrogenic diabetes insipidus).
Selain itu, diabetes insipidus nefrogenik dapat disebabkan oleh penyakit lain yang timbul setelah masa dewasa (acquired nephrogenic diabetes insipidus). Contohnya termasuk efek samping penggunaan lithium dalam jangka panjang, penyumbatan saluran kemih, hiperkalsemia (kadar kalsium yang berlebihan), hipokalemia (kadar kalium yang berlebihan), serta penyakit ginjal kronis.
3. Diabetes Insipidus Dipsogenik
Diabetes insipidus dipsogenik terjadi karena gangguan dalam pengiriman sinyal rasa haus dari otak. Gangguan ini menyebabkan penderitanya selalu merasa sangat haus, sehingga mereka cenderung minum dalam jumlah yang melebihi kebutuhan normal.
Seperti halnya diabetes insipidus kranial, gangguan pada pengiriman sinyal rasa haus dari otak dapat disebabkan oleh kondisi seperti cedera kepala, infeksi, peradangan, tumor otak, atau operasi otak.
BACA JUGA:
- 5 Penyebab Penyakit Jantung yang Kerap Disepelekan: Duduk Terlalu Lama Salah Satunya
- Herpes Zoster Atau Cacar Air, Ini Penyebab Gejala dan Pencegahannya
4. Diabetes Insipidus Gestasional
Diabetes insipidus gestasional adalah jenis diabetes insipidus yang terjadi eksklusif pada ibu hamil. Hal ini dapat terjadi ketika plasenta mengeluarkan enzim yang mengganggu fungsi ADH. Selain itu, peningkatan produksi prostaglandin juga dapat mengurangi sensitivitas ginjal terhadap ADH.
Meskipun jarang terjadi, diabetes insipidus gestasional biasanya sembuh setelah persalinan. Namun, kondisi ini dapat berulang pada kehamilan berikutnya.
5. Gejala Diabetes Insipidus
Gejala umum yang sering dialami oleh penderita diabetes insipidus mencakup:
· Rasa haus yang sangat intens meskipun sudah minum banyak air.
· Serangan buang air kecil yang berlebihan, baik di siang maupun malam hari.